BACAAN
Keluaran 20:1-21
Bangsa Israel begitu ketakutan ketika guruh mengguntur, kilat
sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap (ay. 18). Mereka
menduga Tuhan datang untuk berbicara kepada mereka. Ketika Musa turun gunung,
membawa, dan mewartakan dasa titah (sepuluh perintah Tuhan), nampaklah mereka
sadar bahwa masih jauh sekali dari hukum dan aturan Tuhan. Dan tentu saja mereka
takut Tuhan murka dan menghukum mereka. Bangsa Israel sekalipun bangsa pilihan,
masih juga jatuh dalam dosa terus menerus.
Namun ternyata tidak, Musa menyampaikan kabar sukacita. Tanda alam yang
menggetarkan itu bukan tanda penghukuman Tuhan, tetapi justru tanda kebaikan
Tuhan. Apakah Panjenengan bingung? Jangan bingung. Maksudnya, Tuhanmemberikan
hukum dan aturan bukan pertama-tama untuk menghukum, tetapi justru menjauhkan
orang dari hukuman dan membuat mereka menghormati Tuhan.
Secara sederhana contohnya demikian: Suatu hari Panjenengan berbicara
kepada anak Panjenengan, “Jangan memegang api.” Bukan karena kalau nanti anak
Panjenengan memegang api maka dia akan Panjenengan hukum, tetapi kalau anak
Panjenengan memegang api, maka perbuatan itu akan merugikan dirinya dan bisa
jadi orang lain. Larangan memegang api itu justru tanda kasih dan bukan
larangan yang menakutkan.
Kalau bangsa Israel melanggar maka pelanggaran itu akan merusak mereka
sendiri dan hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama. Jadi jika takut, lebih
tepat takutlah jika relasi panjenengan dengan Tuhan dan sesama rusak; jangan
pertama-tama takut pada hukuman.
Semoga dengan demikian menjadi jelas, bahwa Tuhan itu sangat baik. Dan
kepada Dia yang sangat baik, jangan takut dan menghindar, tetapi justru
mendekatlah dengan hormat.
DOA
Mohon berdoa supaya keluarga kita selalu menghormati Tuhan dan
perintah-perintahNya.
COMMENTS