Untuk mengunduh Revisi Pranata tentang Sakramen yang di dalamnya memuat tentang Perjamuan Kudus untuk anak, silakan klik 👉di sini.
GKJW Jemaat Tunglur telah melaksanakan studi tentang Sakramen Perjamuan Kudus untuk anak sejak akhir tahun 2015 (ketika muncul himbauan dari MA untuk mengadakan studi tentang hal tersebut sebagai bahan sidang MA Istimewa tahun tersebut terkait revisi Pranata GKJW tentang Sakramen) dan telah dua kali mencobakan Perjamuan Kudus bersama dengan anak-anak tersebut di tahun 2016. Hal ini disadari mendahului keputusan MA GKJW, bahwa pemberlakuan Revisi Tata Pranata GKJW tersebut dilaksanakan setelah semua diterbitkan revisi tersebut. Namun hal ini disadari sebagai inisiatif untuk semakin memantapkan diskusi. Dengan catatan pelaksanaannya dua kali sebagai bagian dari studi tentang Perjamuan Kudus untuk anak dan selanjutnya akan dievaluasi.
Pelaksanaan pertama dilaksanakan pada PK Ekumene dan kedua pada PK Adven. Pada PK Ekumene anak-anak dikumpulkan tersendiri dalam kebaktian yang dihadiri oleh seluruh warga Jemaat, baik anak-anak, dewasa, maupun warga tamu. Sedangkan pada pelaksanaan yang kedua anak-anak duduk bersama dengan orang tua sebagai perwujudan janji dari orang tua untuk mendampingi dan mengajar anak-anak dalam pertumbuhan imannya. Dalam Perjamuan Kudus tersebut, warga dewasa mekakan roti dan meminum anggur (atau air putih bagi yang tidak bisa minum anggur). Sedangkan untuk anak-anak memakan roti yang sama dan meminum sirup.
Sebagai catatan mengapa hal ini dilaksanakan di jemaat adalah:
- GKJW Jemaat Tunglur telah mengadakan studi bersama dalam PA dan PTWG jemaat tentang tema ini sejak akhir tahun 2015.
- GKJW Jemaat Tunglur telah memiliki tradisi Perjamuan Kasih untuk anak yang dilaksanakan setelah Perjamuan Kudus dewasa dan keliling. Pelayan adalah pendeta jemaat. Kegiatan tersebut telah diadakan sejak tahun 2014. Biasanya dilaksanakan pada waktu sore hari (pukul 16.00 WIB) diikuti oleh pamong dan anak-anak dengan liturgi yang kontekstual. Liturgi berjalan mengalir dengan menekankan nuansa penuh rasa sukacita. Liturgi ditekankan untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak mengenai berbagi dan bersyukur dengan pengajaran terkait sakramen GKJW. Pengajaran mengenai mengapa dan bagaimana GKJW menghayati Masa Pra Paskah dan Paskah (Perjamuan Kasih Masa Paskah), sejarah Hari Kebangunan GKJW (Perjamuan Kasih Hari Pembangunan GKJW), apa dan mengapa berekumene (Perjamuan Kasih Ekumene), bagaiamana sejarah dan pelaksanaan masa Adven dan Natal (Perjamuan Kasih Adven). Pada saat pelaksanaan Perjamuan Kasih, anak makan roti (bermacam-macam roti) dan minum jus dan air putih.
- Pelaksanaan Perjamuan Kudus bersama anak dilakukan dalam rangka studi tentang Perjamuan Kudus untuk anak, sehingga mendapatkan pola yang tepat jika pada saatnya Perjamuan Kudus untuk anak tersebut diberlakukan bersama-sama di GKJW. Cara belajar yang terbaik adalah dengan melakukan.
- Sebelum pelaksanaan Perjamuan Kudus, seperti biasanya diadakan 2 kali cawisan Perjamuan Kudus. Ketika akan dilaksanakan Perjamuan Kudus bersama Anak, masing-masing diadakan cawisan 2 kali orang dewasa dengan anak-anak, dan 1 kali khusus anak-anak.
Maka GKJW Jemaat Tunglur mengadakan PA pada tanggal 26 Januari 2017 dengan bahasa evaluasi pelaksanaan dua kali Perjamuan Kudus untuk anak dengan pelaksanaan bersama anak dan dewasa tersebut. Hasil dari evaluasi ini menjadi bahan Sidang I/2017 MJ Tunglur tanggal 3 Februari 2017. Dan beberapa hasil evaluasi dari pelaksanaan Perjamuan Kudus bersama anak dan dewasa adalah:
- GKJW Jemaat Tunglur mendukung pelayanan Sakramen Perjamuan Kudus untuk anak-anak. Karena secara teologis hal tersebut dianggap tepat. Untuk hal teologis ini silakan membaca di Revisi Pranata tentang Sakramen di atas.
- Pelaksanaan di GKJW Jemaat Tunglur berjalan dengan baik dan lancar. Anak-anak yang dianggap akan ramai pada waktu Perjamuan Kudus ternyata tidak terjadi. Kehadiran anak-anak tidak mengganggu sakralnya kebaktian sakramen tersebut. Anak-anak bisa menjaga sikap selama sakramen. Sekiranya ada anak yang berbicara dengan temannya hal tersebut masih dalam kewajaran. Dan warga dewasa bisa menerima kehadiran anak-anak dalam sakramen tersebut. Hal ini kondusif juga didukung karena warga jemaat GKJW Jemaat Tunglur yang tidak besar.
- Kendala terjadi ketika baki sirup untuk anak-anak terpisah sehingga ada penatua/diaken pelayan yang harus mengedarkan baki ini secara tersendiri dan harus berkeliling kepada anak-anak.
- Kami belum memiliki liturgi Sakramen Perjamuan Kudus untuk anak ketika Perjamuan Kudus tersebut dilaksanakan bersama-sama dengan orang dewasa. Bahasa Liturgi GKJW adalah bahasa liturgi untuk orang dewasa. Dengan asumsi bahwa bahasa anak dan bahasa orang dewasa berbeda. Selain ini waktu satu setengah sampai dua jam untuk anak-anak diminta duduk dengan tenang menjadi tantangan tersendiri. Walaupun bisa juga dilihat sebagai latihan.
- Anak-anak merasa lebih nyaman jika Perjamuan Kudus dilaksanakan seperti Perjamuan Kasih, karena mereka bisa lebih bebas dan bisa makan roti dana minum jus atau sirup sebanyak-banyaknya.
Maka dari evaluasi yang dilaksanakan dalam PA, diputuskanlah dalam Sidang I/2017 MJ Tunglur, sebagai berikut:
- GKJW Tunglur mendukung pelayanan Sakraman Perjamuan Kudus untuk anak seperti yang tertuang dalam revisi Pranata tentang Sakramen.
- Teknis pelaksanaan Perjamuan Kudus perlu ditata dan dipersiapkan dengan baik.
- Selama GKJW belum memiliki Liturgi untuk Perjamuan Kudus bersama anak-anak yang ramah/ bersahabat dengan bahasa anak dan sekalgus dewasa, maka di GKJW Tunglur sementara akan mengadakan Perjamuan Kudus dewasa terpisah dengan Perjamuan Kudus untuk anak, kecuali pada Perjamuan Kudus Ekumene. Karena pada saat Perjamuan Kudus Ekumene tersebut dilakukan sebagai latihan bagi anak-anak, sekaligus upaya warga dewasa menerima anak-anak dalam kebaktian bersama.
- Perjamuan Kudus untuk anak, sekalipun dilakukan terpisah dengan dewawa tetapi tetap didampingi orang tua sebagai wujud tanggung jawab orang tua dalam perkembangan iman anak.
- Perjamuan Kudus untuk anak sebaiknya tidak menghilangkan Perjamuan Kasih untuk anak. Sehingga Tradisi Perjamuan Kasih untuk anak perlu selalu diteruskan. Perjamuan Kasih untuk anak dilaksanakan Pada HDS Anak dan Pekan Anak GKJW. Bahkan untuk warga dewasa juga perlu dilakukan Perjamuan Kasih. dan di GKJW Tunglur perjamuan kasih bersama-sama dewasa dan anak dilaksanakan mulai tahun 2017 pada penutupan Bulan Keluarga, Bulan Juli 2017. [no-sidebar]
COMMENTS