Hari-hari ini mentari bersinar semangat sekali! Terik mentari membuat keringat menetes tiada henti. Belum lagi gerahnya cuaca yang terasa sampai ke rangka. Mestinya, hal - hal ini membuat kita enggan kemana-mana. Namun anehnya, itu semua tidak menyurutkan para peserta untuk menghadiri Temu Raya Pamong Rayon Mataraman di GKJW jemaat Maron, Sabtu 29 September 2018 sampai dengan Minggu, 30 September 2018. Malahan, kondisi cuaca yang panas menyengat itu nampaknya merupakan simbol semangat para peserta yang membara menyambut keseruan acara..
Terbukti dengan kedatangan peserta yang sebelumnya telah dijadwalkan pada pukul 15.00, namun sejak pukul 13.00, telah banyak peserta yang berdatangan. Karena jadwal ibadah pembukaan masih pukul 17.00, peserta yang telah datang ini dihantarkan oleh panitia menuju ke tempat penginapan masing-masing yang disediakan oleh warga jemaat GKJW jemaat Maron.
Acara dibuka dengan ibadah pembukaan yang dilayani oleh Pdt Galih Fendi C, S.Si pendeta GKJW yang melayani di jemaat Ngawi. Di dalam ibadah ini Pdt Fendi mengingatkan kepada para pamong untuk betul-betul menghidupi perannya untuk ngemong anak-anak dengan baik. Dan acara ini adalah salah satu wujud usaha para pamong untuk memperlengkapi diri dalam pelayanan mereka kepada anak-anak.
Pdt Bambang Subeki, S.Si - Ketua Panitia TRP Rayon Mataraman 2018 |
Pdt. Yudhi Heri Setiyono, S.Si - mewakili PHMD Kediri Selatan |
Ibu Selvy - Ketua DPAR |
Mengisi energi amatlah penting, sebab acara yang selanjutnya adalah permainan dan api unggun. Tentu akan membutuhkan banyak tenaga. Dan benar saja, sesi ini sungguh menguras keringat. Selain berkeringat karena radiasi panas dari api, keringat juga mengucur karena gerakan-gerakan yang dilakukan selama permainan berlangsung. Kesigapan dan kelincahan para pamong diuji, demikian juga kesabaran. Dan tentu saja yang tak boleh lupa : sukacita!
Para peserta langusng dibagi dalam 5 kelompok, sesuai dengan kelas-kelas materi yang telah disediakan. Masing-masing KPARD lah yang menata dan bertanggung jawab sehingga ke lima materi dapat diterima oleh seluruh jemaat dalam MD nya masing-masing.
Setelah puas bermain-main, para peserta diajak untuk bersama-sama sharing , berkaca diri melalui tema TRP Rayon Mataraman ini : "QUO VADIS ? Kemanakah Engkau Pergi?" Para pamong diajak untuk melihat keberadaan diri dan masing-masing meneliti : "Ada di mana diriku saat ini?" dan "Ke mana aku membawa anak-anak pergi?". Setidaknya kedua pertanyaan besar ini yang menuntun sesi sharing oleh para peserta.
Sesi Sharing kelompok dengan Fasilitator Pdt Maria Theofani W |
Sesi Sharing Kelompok dengan Fasilitator Ibu Selvy |
Sesi Sharing Kelompok dengan Fasilitator Pdt Devina Widiningsih |
Sesi Sharing kelompok dengan fasilitator Pdt Galih Fendi C. |
Sesi Sharing Kelompok dengan Fasilitator Pdt Galuh Iria Krislumadiya |
Suasana Ibadah Minggu |
Visualisasi Pembacaan Kitab |
Doa safaat yang dipimpin oleh perwakilan anak, orang tua dan anggota majelis jemaat |
1. Pentingnya Pamong Memberikan Pendidikan Seks bagi Anak dan Remaja, dengan narasumber Pdt. Kristyanti Retno W, S.Si dan fasilitator Ibu Selvy
2. Media Sosial dan Teknologi Masa Kini dalam Dunia Anak dan Remaja, dengan narasumber Bp. Dany dan Tim M1, dan fasilitator Pdt. Devina W.
3. Pelayanan yang Kreatif untuk Anak, dengan narasumber Ibu. Renny Julianti dan fasilitator Pdt.Maria Theofani W.
4. Pelayanan yang Kreatif untuk Remaja dengan narasumber Bp Thomas Kuma'at dan fasilitator Pdt Galuh I.K.
5. Membangkitkan Semangat Nasionalisme pada Anak dan Remaja melalui Pamong dengan narasumber Bp Cahaya Purnama Putra dan fasilitator Pdt Galih Fendi C.
Proses pembelajaran kami ini ditutup dengan Ibadah Pengutusan yang dilayani oleh Pdt. Kristyanti Retno W, S.Si. Di dalam ibadah pengutusan ini, para pamong diminta untuk sungguh-sungguh mengikut Kristus. Sebagaimana Ia telah ngemong kita, maka sebagai pamong juga seharusnya kita pun ngemong anak-anak sebaik mungkin yang kita bisa. Tentu saja ada banyak hal-hal yang menghalangi pamong untuk dapat melayani serta ngemong anak dengan sungguh. Maka, Pdt Kristyanti meminta para pamong untuk menuliskan secara pribadi, hal-hal di dalam diri kami yang menghambat kami mengikuti pelayanan Kristus, lalu menyerahkannya kepada Tuhan dengan simbol membakarnya di depan mimbar. Kemudian kamipun diminta mengingat dan mensyukuri talenta-talenta yang Tuhan berikan kepada kami sebagai semangat dan penunjang kami untuk mengusahakan pelayanan yang terbaik bersama Tuhan. Mensyukuri kelebihan kami sungguh mampu menolong kami pulang dengan membawa tekad serta semangat melanjutkan pelayanan kami.
Sebelum pulang, kami sadar bahwa persaudaraan bukanlah sebuah keadaan yang final. Persaudaraan haruslah selalu dijaga pertumbuhannya. Maka, dengan semangat untuk meneruskan semangat pelayanan kami, kami menggabungkan diri dalam Grup Facebook "Pamong Anak dan Remaja Rayon Mataraman". Grup ini dibuat sebagai wadah untuk berbagi semangat dan inspirasi pelayanan anak dan remaja. Tim yang menangani keberlangsungan grup ini juga telah terbentuk sebagai tindak lanjut tahap pertama dari kelas yang membahas media sosial dan teknologi. Mari para pamong yang berkenan untuk bergabung dengan semangat berbagi, pintu grup ini terbuka lebar bagi saudara :)
Demikianlah cerita kami dari Rayon Mataraman. Semoga semangat kami menular dan menyebar, sehingga pelayanan anak dan remaja yang kita lakukan bersama, semakin hari semakin dekat, sebagaimana kasih dan pengorbanan Kristus kepada dunia.
COMMENTS