Syukur kepada Allah yang senantiasa menyertai umat-Nya. Pada Hari Minggu, 9 November 2025, Jemaat GKJW Tunglur merayakan Ibadah Hari Raya Persembahan Unduh-Unduh, yang sekaligus menjadi bagian dari rangkaian Bulan Budaya. Ibadah ini menjadi momen istimewa karena seluruh warga jemaat membawa celengan persembahan yang telah dikumpulkan setia selama satu tahun penuh.
Empat Tahun Tradisi Celengan Persembahan
Tahun ini menandai empat tahun pelaksanaan pengumpulan persembahan unduh-unduh melalui celengan keluarga. Tradisi ini lahir dari semangat untuk memberi kesempatan kepada setiap warga jemaat agar bisa memberikan persembahan dengan rentang waktu yang lebih panjang. Dengan cara ini, setiap keluarga diajak untuk menabung sedikit demi sedikit, tetapi dengan hati yang setia, penuh syukur, dan penuh kesadaran bahwa setiap berkat berasal dari Tuhan.
Pengumpulan celengan dilakukan sebelum ibadah dimulai. Jemaat datang dengan membawa hasil tabungan mereka, sebagai wujud nyata rasa syukur atas berkat yang Tuhan limpahkan sepanjang tahun. Suasana hangat terasa ketika deretan celengan dikumpulkan, menjadi simbol kesetiaan umat dalam memelihara budaya memberi.
Ibadah Dipimpin dengan Khidmat
Ibadah dipimpin oleh Ibu Pendeta Sri Rahayu, yang menyampaikan firman Tuhan dari Lukas 20:27–40. Dalam khotbahnya, beliau mengajak jemaat untuk merenungkan tentang kuasa Allah yang kekal dan kebangkitan yang memberi harapan bagi orang percaya. Firman ini menjadi penguat bahwa persembahan yang diberikan bukan hanya berupa materi, tetapi merupakan ungkapan iman dan kesetiaan kepada Allah yang hidup.
Persembahan Pujian dari Anak, Remaja, dan Pamong
Kemeriahan dan kehangatan ibadah juga diperkaya dengan persembahan pujian dari anak-anak, remaja, dan pamong. Melalui suara yang merdu dan penuh penghayatan, pujian tersebut mampu menyentuh hati jemaat. Keterlibatan generasi muda dalam ibadah ini menunjukkan bahwa nilai-nilai syukur dan pelayanan terus diwariskan serta tumbuh subur dalam kehidupan jemaat.
Suasana Sukacita dari Awal hingga Akhir
Seluruh rangkaian ibadah berlangsung dalam suasana sukacita, hangat, dan penuh kebersamaan. Hari Raya Persembahan Unduh-Unduh bukan sekadar tradisi, tetapi juga momen perenungan bagi jemaat untuk melihat kembali perjalanan satu tahun bersama Tuhan—bagaimana berkat-Nya selalu cukup, dan bagaimana umat menanggapinya dengan hati yang bersyukur serta tangan yang mau memberi.
Dengan semangat memberi yang setia melalui celengan kecil setiap hari, jemaat kembali diingatkan bahwa Allah selalu memberkati setiap langkah umat-Nya, dan melalui rasa syukur yang diwujudkan dalam persembahan, jemaat belajar untuk selalu hidup dalam kasih dan kelimpahan berkat Tuhan.
Berikut dokumentasi selengkapnya :
Foto oleh : Ank. Tristan Lyon Yehuda
Penulis : Sdr. Damai Nadi Ananda
































COMMENTS