Ibadah Minggu pada 2 November 2025 di GKJW Tunglur berlangsung dengan suasana yang begitu manis, hangat, dan penuh keindahan, karena dirayakan bersamaan dengan Pembukaan Bulan Budaya. Hari ini menjadi momen istimewa yang menyatukan jemaat dalam harmoni budaya, penuh warna, dan dipenuhi sukacita kasih Tuhan.
Ibadah yang penuh kelembutan ini dilayani oleh Penatua Majelis Tigor Pangaribuan, yang dengan hati tenang dan tutur yang manis membimbing jalannya ibadah dari awal hingga akhir. Kehadiran jemaat yang datang dengan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia menambah suasana indah, menampilkan keragaman budaya yang Tuhan anugerahkan kepada bangsa ini. Warna-warni busana adat yang anggun membuat rumah Tuhan terasa semakin hidup dan memancarkan kemuliaan-Nya yang manis.
Dalam penyampaian firman Tuhan, Penatua Majelis Tigor Pangaribuan membawakan renungan dari:
2 Tesalonika 1:1–4
Firman yang manis ini mengingatkan jemaat tentang iman yang teguh, kasih yang sabar, dan ketekunan yang terus bertumbuh di tengah perjalanan hidup. Dengan kata-kata yang lembut dan menyentuh, Penatua mengajak jemaat untuk melihat budaya bukan sekadar tradisi, tetapi sebagai wujud syukur, identitas, dan berkat yang dapat dipersembahkan kepada Tuhan.
Suasana ibadah menjadi semakin manis ketika para pamong, anak-anak, dan remaja mempersembahkan pujian yang begitu indah dan menyentuh hati. Suara mereka yang jernih seperti embun pagi membawa keteduhan, seakan menjadi pesan lembut bahwa generasi penerus GKJW sedang bertumbuh dalam iman dan budaya yang diberkati. Setiap nada yang dinyanyikan terasa memeluk hati jemaat dengan kehangatan kasih Tuhan.
Ibadah berjalan dengan penuh sukacita, keindahan, dan harapan manis bagi gereja dan budaya Indonesia. Setiap langkah ibadah—dari doa, pujian, renungan, hingga berkat penutup—mengalir seperti rangkaian indah yang ditenun oleh tangan Tuhan sendiri. Kebersamaan dalam pakaian adat, pujian yang lembut, dan firman yang menguatkan menjadikan ibadah ini sebagai awal manis bagi Bulan Budaya GKJW.
Kiranya pembukaan Bulan Budaya ini menjadi berkat yang manis bagi setiap jemaat, mengingatkan bahwa budaya adalah anugerah yang harus dirawat, dihargai, dan dipersembahkan untuk memuliakan Tuhan. Semoga setiap warna budaya membawa kita semakin dekat satu sama lain, dan semakin dekat kepada Tuhan yang penuh kasih.
Biarlah kasih-Nya yang manis menuntun GKJW Tunglur untuk terus bertumbuh dalam iman, bersinar dalam budaya, dan menjadi terang yang indah bagi sesama. Tuhan memberkati dengan damai yang lembut dan kasih yang tidak berkesudahan.
Berikut dokumentasi selengkapnya:
Foto oleh: Ank. Tristan Lyon Y
Artikel: Sdr. Damai Nadi Ananda

































COMMENTS