BACAAN
Mikha 7:18-20
Hari ini dunia ini seperti pasar. Termasuk kebaikan dan keburukan pun dijual belikan. Orang berbuat baik karena diam-diam ada yang diinginkan untuk kepentingannya sendiri. Karena itu kalau sesuatu tidak menguntungkan dirinya sendiri, orang lalu enggan berbuat baik. Hubungan yang seperti ini disebut transaksional. Dan pusatnya adalah diri sendiri.
Mungkin karena itulah hari ini orang mulai tidak lagi mempercayai pengampunan. Karena ketika seseorang mengampuni, maka pengampunan itu bersyarat, “Aku memaafkan, asal kamu ...” Dan di sanalah orang lalu berhenti mengampuni dan berhenti percaya kalau dimaafkan.
Padahal dasar dari iman Kristen adalah pengampunan dari Tuhan. Mengapa orang Kristen kadang sulit mengampuni orang lain? Karena mereka tidak benar-benar yakin sudah diampuni. Orang Kristen masih menganggap diri mereka berdosa, sehingga ketika ada orang lain yang bersalah kepada mereka, maka mereka enggan untuk memaafkan. Karena yang dilihat adalah kesalahannya dan bukan harapan bahwa orang itu akan berbuat baik di depan. Jika sudah begitu, hubungan pun dilatarbelakangi oleh kecurigaan.
Tidak ada lagi kasih tanpa syarat. Padahal itulah inti dari Kekristenan. Semua perbuatan kasih bersyarat. Aku mau begini asalkan begitu. Itulah yang menyebabkan satu sama lain kehilangan kepercayaan. Krisis terbesar yang dialami dunia ini bukanlah krisis ekonomi, tetapi krisis kepercayaan.
Dalam bacaan kita hari ini, ada harapan besar Bangsa Israel diampuni oleh Tuhan. Karena pengampunan itu membuka lembaran baru. Salah satu bentuk kasih tanpa syarat yang paling sederhana adalah mengampuni tanpa syarat. Semoga kita belajar untuk terus melakukan itu, bukan karena kita baik, tapi itulah tanda terima kasih kita (rasa maturnuwun) karena sudah dikasihi tanpa syarat oleh Tuhan. Dan itu selalu dimulai dengan Percaya bahwa Tuhan mengampuni kita tanpa syarat.
DOA
Mohon didoakan supaya segenap warga jemaat belajar mengasihi tanpa syarat. Itu adalah wujud ucap syukur kita karena telah dikasihi Tuhan tanpa syarat. Dan itu dimulai dari diri kita masing-masing.
Mohon juga didoakan keluarga Bp. Priyo.
Selengkapnya tentang kegiatan 15 Menitan bisa dibaca 👉 di sini.
Untuk mengunduh BUKU KECIL, Panduan 15 menit setiap minggunya silakan klik 👉 di sini.
Picture: Kelas Inspirasi © Aribowo Juliarso
COMMENTS