Hari ini pada Minggu, 25 April 2021 GKJW Jemaat Tunglur turut merayakan hari dimana dulunya ada seorang perempuan dari Indonesia yang gigih dan berani dalam merubah cara pandang orang-orang dan masa depan perempuan Indonesia. Sehingga sampai saat ini namanya menjadi sejarah yang dikenang setiap tahunnya, tepat di tanggal 21 April dan perempuan tersebut adalah Raden Adjeng Kartini yang biasa kita kenal dengan sebutan RA. Kartini.
Mari kita semua mengenal lebih dalam tentang RA. Kartini, kemudian kita bisa lihat Hari Kartini yang juga diperingati oleh GKJW Tunglur, serta mengenal lebih dalam juga terkait seperti apa Tuhan Yesus yang ternyata juga menghargai keberadaan perempuan selama masa hidupnya.
Putri dari Jawa, Sang Pejuang Emansipasi Perempuan, RA. Kartini.
Pahlawan perempuan dari Indonesia tersebut adalah seorang putri bangsawan dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Kartini menjadi anak ke-5 dengan 11 saudara tiri dan kandung. Kakaknya yang pandai dalam berbagai bahasa, membuatnya juga gigih dalam menuntut ilmu serta belajar bahasa Belanda. Berbagai buku, surat kabar, majalah Eropa yang menjadi temannya sehari hari lantas membuatnya tertarik pada kemajuan dari pemikiran perempuan Eropa sehingga tergeraklah hatinya untuk memperjuangkan keberadaan peran perempuan di Indonesia.
Sayangnya, Ayahnya yang memiliki banyak istri membuatnya memiliki nasib yang sama, Kartini harus menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri.
Tetapi tekadnya tidak padam, Ia tetap berjuang dan berusaha untuk mendirikan sekolah wanita. Sehingga berdirilah Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini".
“Marilah wahai perempuan, gadis. Bangkitlah, marilah kita berjabatan tangan dan bersama-sama bekerja mengubah keadaan yang tak terderita ini.”
- RA. Kartini
Ibu Hening sebagai pembawa firman. |
Ibu Latifatul saat menyampaikan salam dan tema ibadah. |
Ibu Sukarni memimpin pengakuan dosa dan berita anugerah. |
Ibadah Minggu kali ini, disambut dengan adanya keterlibatan peran dari perempuan-perempuan GKJW Tunglur yang ikut serta melayani jalannya ibadah. Keterlibatan perempuan-perempuan tersebut bentuk nyata dari GKJW Tunglur yang menghargai keberadaan perempuan-perempuan khususnya di GKJW Tunglur untuk ikut serta melayani Tuhan karena memiliki derajat yang setara dengan laki-laki. Bahkan yang membawakan firman untuk seluruh jemaat GKJW Tunglur adalah seorang perempuan yaitu Ibu Hening dengan tema “Kebangkitan Tuhan juga kebangkitan peran perempuan”.
Walaupun setiap tahun kita merayakan kebangkitan Tuhan Yesus di Minggu Paskah, begitu juga kebangkitan kaum perempuan di Hari Kartini. Mari, kita semua baik anak, remaja, pemuda, perempuan, laki-laki bahkan yang sudah tua sekalipun untuk terus menanamkan pada hati kita tentang arti kebangkitan Tuhan dengan selalu bersyukur, mengasihi dan bertumbuh dalam iman dan perbuatan sehari-hari kita. Mari juga kita dukung terus dan menjunjung tinggi kesetaraan peran perempuan di dalam kehidupan kita.
Salam kasih untuk para Perempuan Kartini di masa kini dan masa depan dari GKJW Tunglur.
Penulis: Griscipta.
Suasana ibadah. |
Suasana ibadah. |
Suasana ibadah. |
Ank. Lady |
Ank. Christi |
Ank. Ade |
Sdri. Risma |
Ibu Yekti |
Ibu Sediani |
Ibu Sundari |
COMMENTS