Hari ini, Tunglur datang dalam Ibadah Minggu dengan nuansa Kartini.
Kartini dikenal sebagai pejuang emansipasi wanita, yang memperjuangkan hak-hak perempuan untuk belajar dan berkarya. Semangatnya yang menginspirasi menerangi langkah-langkah kita hari ini.
Dalam suasana yang sarat akan sejarah dan keberanian Kartini, kami mengenang perjalanan panjang iman dan pengabdian. Sebagaimana Kartini berjuang untuk pendidikan dan kesetaraan, begitu juga panggilan kami untuk menyebarkan kasih Kristus dalam dunia yang terus berubah. Iman yang menguatkan, kasih yang menyatukan, dan pengabdian yang tanpa pamrih adalah coretan warna dalam kanvas perjalanan kita sebagai umat Kristiani.
Dalam cahaya-Nya yang tak terbatas, kami berdiri bersama, mengenang Kartini dengan penuh hormat dan bersyukur atas dedikasinya yang telah menjadi inspirasi bagi banyak generasi. Dalam setiap langkah yang kami ambil, semoga kami juga dapat menjadi saksi-saksi Kristus, menerangi dunia dengan kasih dan kebaikan-Nya.
Lomba Fashion Show sebagai Puncak Kemeriahan
Setelah ibadah peringatan Kartini yang sarat makna, gereja kita memasuki babak baru dalam perayaan yang penuh semangat. Lomba fashion show yang digelar tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga wadah untuk mengekspresikan keberagaman dan kreativitas dalam nuansa kekristenan.
Lomba ini diikuti oleh dua kategori yang mengundang peserta dari berbagai lapisan umat, yaitu kategori ibu dan anak (duet), serta kategori solo (sendiri). Dalam suasana yang ceria dan penuh semangat, juri yang terhormat, Ibu Heining dan Ibu Winarti, memilih pemenang dari setiap kategori dengan teliti.
Pemenang kategori duet tidak hanya memperlihatkan sinergi dan keharmonisan antara ibu dan anak, tetapi juga menghadirkan pesan kebersamaan yang mendalam. Juara ketiga diraih oleh Ibu Hana dan Anak Janice, diikuti oleh Ibu Sari dan Anak Gita sebagai juara kedua. Sementara itu, keharuan dan kreativitas Ibu Ifa dan Anak Audrey membawa mereka meraih gelar juara pertama dengan gemilang.
Di kategori solo, keberanian dan ekspresi pribadi menjadi sorotan utama. Juara ketiga ditempati oleh Sdri. Debora, diikuti oleh Anak Christi sebagai juara kedua. Gelar juara pertama kategori solo diraih oleh Bpk. Wedy, yang dengan percaya diri dan gaya yang unik berhasil menginspirasi banyak orang.
Sebagai penutup, kita semua berharap agar semangat Kartini yang penuh dengan keberanian, keadilan, dan kebersamaan terus menyala dalam hati kita semua. Semoga setiap langkah kita membawa berkat dan kesuksesan bagi sesama, serta menjaga keharmonisan dan kebersamaan dalam masyarakat dan gereja kita. Selamat kepada para pemenang, dan mari kita terus membangun semangat yang membanggakan!
Selamat memperingati Hari Kartini!
Berikut dokumentasi yg diambil:
Foto oleh: Tristan Lyon Yehuda
COMMENTS