BACAAN
Keluaran 19:9-25
Tuhan yang kita baca dalam bagian bacaan ini seperti seorang Tuhan yang sangat jahat. Tuhan membuat batas dengan manusia dan mengatakan bahwa manusia tidak boleh bermain-main datang ke hadapannya. Mengapa Tuhan di Perjanjian Lama seperti Tuhan yang sama sekali berbeda dengan yang di Perjanjian Baru. Yang di PL serba menakutkan dan menjaga jarak. Sedangkan yang di PB sangat baik dan penuh kasih. Mengapa ada dua wajah Tuhan yang begitu berkebalikan untuk seorang pribadi yang sama.
Tetapi bukankah kita juga melihat hal tersebut dalam orang tua kita. Kita begitu dekat dengan orang tua kita, bahkan beberapa orang tua menjadi seperti sahabat untuk anak-anaknya. Tetapi pada saat yang sama kedekatan seperti sahabat itu tidak menjadikan orang tua lalu diperlakukan seperti memperlakukan teman seumuran. Di Jawa misalnya kita tidak memanggil orang tua kita dengan koen atau kowe. Mungkin untuk tujuan guyon sesekali itu kita lakukan, tetapi kita paling sedikit memaggil mereka dengan sampeyan atau jenengan, karena ada rasa hormat yang tidak hilang walaupun ada kedekatan yang amat sangat di sana.
Inilah wajah Tuhan yang kita lihat dalam bacaan kita tadi. Marilah kita membaca dengan teliti, maka kita menemukan bahwa di sini Tuhan bisa ditemukan di gunung Sinai. Artinya, sama seperti Musa, jika mereka mendaki Gunung Tuhan itu, maka mereka akan bertemu dengan Tuhan. Berbeda dengan Tuhan dalam Perjanjian Baru yang berada di sorga. Kepada Tuhan yang di sorga kita mengasihi dan terus berusaha dekat.
Maka dari sana kita belajar, sama kepada Tuhan dan sama kepada orang tua. Ketika dekat kita tidak lantas menjadi melunjak/ njarak, tetapi ada rasa hormat yang kita jaga. Tetapi ketika jauh, ada rasa kasih yang terus kita hidupkan.
DOA
Mohon didoakan supaya setiap anggota keluarga kita bisa terus menghormati Tuhan, namun sekaligus juga dengan dengan Tuhan. Mohon didoakan supaya hubungan dengan Tuhan itu menjadi pola hubungan kita dengan orang yang lebih tua dari kita: dekat sekaligus hormat.
COMMENTS