Kita Lebih Suka Isu Populer daripada Isu Krusial
Dalam pertemuan yang diikuti oleh perwakilan warga jemaat-jemaat se-MD Kediri 2 tersebut Pdt. Chrysta Andrea menyatakan bahwa isu global dibagi menjadi 2, yaitu isu krusial atau isu penting dan isu populer. Isu krusial adalah isu yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Isu tersebut adalah isu yang mendasar bagi kehidupan. Contohnya seperti isu energi, ekologi, kedaulatan pangan, politik ekonomi, dan teknologi informasi. Kasus seperti Sedangkan isu populer adalah isu yang marak atau dihembuskan supaya menjadi marak di tengah isu krusial yang sedang terjadi, seperti video Ariel Peter Pan, kasus Saiful Djamil, kasus kopi sianida Jessica dan Myrna. Namun masyarakat hari ini nampaknya lebih senang dengan isu populer daripada isu krusial. Sehingga kadang-kadang kurang menyadari apa yang sedang terjadi di sekitarnya.Suasana Kelas PTWG II pertemuan I tentang Isu Energi. |
Dalam pertemuan pertama ini Pdt. Chrysta Andrea, yang mengambil bidang minat Etika Kristiani, menjelaskan tentang peta energi di dunia. Bahwa masalah utama yang dihadapi oleh dunia ini sebenarnya adalah masalah energi. Peperangan yang terjadi di dunia, seringkali disebabkan bukan sekadar karena perebutan kekuasaan, tetapi perebutan kekuasaan itu terjadi atas dasar penguasaan energi dunia. Beliau menjelaskan mulai dari sejarah Perang Salib, Reformasi Gereja abad 16, Genosida NAZI, perang dunia, hingga bagaiman perihal tersebut terjadi pada masa kini.
Beliau juga menghubungkan isu-isu tersebut dengan posisi GKJW. GKJW dengan warganya yang sekitar 137 ribu jiwa adalah jumlah yang kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan umat manusia. Tetapi GKJW adalah gereja yang suaranya didengarkan di Jawa Timur. Beliau memberikan beberapa contoh mulai dari pengalaman beliau di Malang Selatan, Pdt. Prof. Wismoady Wahono di lingkup nasional Indonesia dan beberapa contoh yang lain. GKJW merupakan gereja protestan yang terbesar di lingkup Jawa Timur, dan sebenarnya jika cukup percaya diri, GKJW bisa menjadi kawanan kecil yang memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitarnya. Beliau mengibaratkan jika ada pertarungan Gajah, GKJW ini bisa jadi bukan pelanduk, tetapi lebih kecil, seperti tikus cerurut. Tetapi tikus cerurut pun bisa masuk ke telinga gajah. Masalah yang sering kali dihadapi oleh GKJW adalah rasa kurang percaya diri.
Para peserta mengikuti kegiatan PTWG II pertemuan I. |
Dalam kesempatan itu juga Pdt. Chrysta Andrea menjelaskan bahwa keuntungan kawanan kecil adalah lebih dinamis, bisa bergerak cepat. Dan gerak cepat yang dimaksud adalah terkait 'pemberian pemahaman'. GKJW bisa menjadi pihak yang membagikan pemahaman yang benar secara Alkitabiah, menjadi pembawa damai, dan membagikan kasih dalam konteks demikian. Para pendeta dan warga GKJW yang lain perlu untuk bekerja sama dengan kelompok-kelompok lain, dan untuk itu dibutuhkan keinginan membuka diri secara lebih luas. Karena disadari bahwa masalah global seperti energi tidak mungkin bisa diselesaikan GKJW sendirian, atau bahkan kelompok apa pun sendirian, kekuatan akan muncul jika dihadapi bersama-sama. Maka kerja sama dengan yang lain adalah mutlak diperlukan. GKJW tidak bisa menjadi kelompok eksklusif, tetapi perlu dan penting menjadi saudara bagi semuanya sehingga karya kerajaan Allah itu sungguh-sungguh terwujud bagi dunia.
Pdt. Chrysta Andrea bersama para peserta PTWG II MD Kediri Utara 2 tahun 2017 di GKJW Jemaat Aditoya. |
COMMENTS