Menjadi terus berakar kepada Kristus dengan Kelas Kreatif dan 15 Menitan

Kelas Kreatif dan 15 Menitan Khusus telah menjadi bagian utuh kehidupan berjemaat di Tunglur. Kedua kegiatan tersebut diarahkan pada anak dan remaja. Melalui kegiatan kelas kreatif anak-anak diajak untuk terus bertumbuh, berani berinisiatif, kreatif, serta berbaur dengan kawan-kawannya. Namun 15 Menitan Khsusus diharapkan mampu memberikan dasar bagi pertumbuhan hidup mereka, karena lebih daripada kreativitas dan kehebatan apa pun, dasar kehidupan Kristen adalah spiritualitas yang selalu berakar kepada Tuhan. kedua kegiatan tersebut saling melengkapi.

Kegiatan Kelas Kreatif berasal dari Kelas Belajar yang dimulai sejak tahun 2012. Kegiatan ini berangkat dari semangat awal memberikan pelajaran tambahan kepada anak-anak yang yang tidak menerima pendidikan Agama Kristen di Sekolah. Kegiatan ini lantas berkembang menjadi Kelas Belajar yang terbuka diikuti oleh seluruh anak baik warga jemaat maupun bukan. Bersyukur ada warga jemaat yang terpanggil untuk menangani Pelajaran Agama Tambahan dan Kelas Belajar, sehingga kegiatan tersebut mulai tahun 2015 berubah menjadi Kelas Kreatif. Di Kelas yang diadakan pada Hari Senin anak-anak diajak untuk menonton film, sedangkan pada Hari Rabu anak-anak diajak membuat kreativitas. Dan pada saat ini hasil kreativitas anak-anak mulai dipasarkan di gereja-gereja sekitar untuk mengajar mereka berwira usaha.

Sedangkan 15 Menitan Khusus berawal dari kegiatan 15 Menitan  yang diadakan untuk keluarga. Sejak tahun 2016 GKJW Tunglur mencanangkan kegiatan 15 Menitan. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan membaca Alkitab dan berdoa harian di tengah keluarga. Dalam perkembangannya, menyikapi supaya anak-anak juga bertumbuh bersama dengan kelompok usianya dalam bahasa mereka, serta mengantisipasi jika ada keluarga yang tidak melakukan 15 Menitan di keluarganya, maka diadakan 15 Menitan Khusus untuk anak setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Kegiatan ini menjadi semacam mengaji iman bagi mereka.

Dengan kegiatan ini, anak dan remaja menjadi semakin rajin bergereja. Bahkan mereka kerap datang satu jam sebelum kegiatan dilakukan karena begitu bersemangat. Semoga generasi emas ini sungguh-sungguh mampu menjadi terang bagi kemuliaan Tuhan.