Undhuh-undhuh, suasana berubah menjadi penuh keceriaan. Dimulailah prosesi undhuh-undhuh, yaitu pelelangan persembahan dari warga jemaat. Masing-masing persembahan, mulai dari hasil pertanian, makanan, hingga kerajinan, dilelang satu per satu.
Tawa dan sorak sorai mewarnai momen ini. Jemaat menyambut setiap persembahan dengan antusias, bukan karena nilainya semata, tapi karena semangat berbagi dan kebersamaan yang tercipta. Semua dilakukan dengan sukacita, menjadikan gereja bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga ruang cinta dan komunitas.
Undhuh-undhuh adalah puisi iman yang mengalir dari ladang ke altar, dari hati ke tangan, dari berkat menjadi berkat bagi sesama.
Ini bukan sekadar tradisi, tapi perjamuan kasih—di mana umat Tuhan menuai bukan hanya hasil bumi, tetapi berkat rohani yang tak terbilang. Sebab dalam memberi, kita mencerminkan kasih Kristus dalam berbagi, kita menyatakan iman yang hidup.
Biarlah Undhuh-Undhuh tak berhenti pada perayaan, tapi menjadi laku hidup sehari-hari:bersyukur dalam segala hal, dan setia menanam kasih, di tanah yang Tuhan titipkan.
Berikut dokumentasi Unduh-unduh :
COMMENTS