Dalam keheningan, kegiatan dibuka dengan renungan singkat yang dibawakan oleh ketua KPPM, Dkn. Kasih Kurnia.
Renungan ini mengingatkan umat akan peristiwa seputar kematian dan pemakaman Yesus Kristus yang diambil dari Matius 27:57-66. Pasal ini menyoroti peristiwa penting dalam keyakinan Kristen, yaitu kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Dalam renungan malam kemarin, poin-poin yg dapat kita ambil:
1. Kesetiaan dan Keberanian: Yusuf dari Arimatea adalah contoh kesetiaan dan keberanian dalam mengikuti ajaran Yesus. Meskipun ia adalah anggota Sanhedrin yang mungkin memiliki risiko besar dalam menunjukkan dukungan terhadap Yesus, ia tetap setia dan berani dalam tindakannya.
2. Pengorbanan dan Perhatian terhadap Tubuh: Tindakan Yusuf untuk meminta mayat Yesus dan menyediakan kubur yang layak menunjukkan pengorbanan dan perhatian yang besar terhadap tubuh Yesus, mengingat penghormatan yang penting dalam budaya Yahudi terhadap pemakaman yang layak.
3. Perlawanan terhadap Kebenaran: Para imam kepala dan orang Farisi menunjukkan sikap perlawanan terhadap kebenaran dengan mencoba mencegah kebangkitan Yesus dengan mengamankan kuburnya. Hal ini mengingatkan kita akan adanya kekuatan yang ingin menghalangi kebenaran dan kerajaan Allah.
4. Kekuasaan Allah yang Tak Terbendung: Meskipun ada upaya untuk mencegah kebangkitan Yesus, kenyataannya adalah kekuasaan Allah tidak terbendung. Kebangkitan Yesus kemudian menjadi puncak dari rencana keselamatan Allah bagi umat manusia, menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat menghentikan rencana-Nya.
Lebih dari sekadar pertemuan rutin, kegiatan Sabtu Sunyi kali ini berlangsung lebih dari 3 jam. Waktu yang kami habiskan bersama tidak hanya sekadar menjalani rutinitas tahunan, kami berjumpa dalam kerinduan saudara yang pulang dari luar kota, melihat anak-anak yg berlarian di halaman gereja di malam hari, dan lebih dari itu, ada rasa yang menghidupkan diri, tentang keyakinan.
Dalam suasana yang tenang dan penuh makna, kami merenungkan arti sejati dari kehidupan, kematian, dan kebangkitan Sang Penebus. Film "The Gospel of John"menjadi bagian dalam kegiatan Sabtu Sunyi ini, mempersembahkan kisah kehidupan Yesus Kristus dengan keindahan dan kesederhanaan yang menyentuh hati.
Di Sabtu Sunyi ini, kami bersama merasakan hadirat Tuhan dalam setiap kata yang disampaikan, setiap syair yang kami nyanyikan, dan setiap adegan yang kami saksikan. Sabtu Sunyi ini bukan hanya sebuah pengalaman, tetapi juga sebuah keberkahan yang mengalirkan kekuatan dan harapan baru bagi setiap langkah kami ke depan.
Foto oleh : Ank. Tristan Lyon Yehuda
COMMENTS