GKJW sebagai persekutuan pernah mengalami masa kelam ketika masa penjajahan Jepang (1942-1945). Pada masa itu, GKJW sempat mengalami dualisme kepemimpinan.
Bersyukur pada Tuhan, dalam Sidang Majelis Agung yang pertama pasca kemerdekaan, 6 Agustus 1946, GKJW disatukan kembali oleh Tuhan Allah.
Peristiwa sejarah tersebut menjadi pelajaran berharga bagi generasi saat ini dan yang akan datang untuk selalu mensyukuri, merawat, dan menghidupi GKJW.
Perjamuan Kudus Pembangunan GKJW dihayati dengan kesadaran bahwa Tuhan Yesus Kristuslah Sang Pemersatu GKJW. Melalui pengorbanan-Nya, kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya, GKJW disatukan sebagai Gereja-Nya.
Selamat menghayati kasih anugerah Tuhan Yesus Kristus dalam Perjamuan Kudus-Nya.
__________
Foto oleh : Zefanya Berlian Tesalonika
COMMENTS