Bak sinar yang datang ketika senja, begitu hebat nikmat Tuhan yang disuguhkan, seakan tiada kenikmatan lain selainnya. Namun tidakkah nikmat itu akan terasa begitu cepat ketika kita terlalu menikmati alurnya?
Seperti cara Tuhan memberi kenikmatan dalam setiap nafas kehidupan, ketika kita menikmati berkat Tuhan yang begitu sempurna, dan tanpa kita sadari kenikmatan hidup kita berjalan begitu cepat, sangat cepat, dan akhirnya hilang, maka siapa yang harus disalahkan?
GKJW Jemaat Tunglur kembali kehilangan warga jemaatnya kemarin, Sabtu 2 Maret 2019. Adalah Bpk. Sudarto, lahir di tanah Tunglur 58 tahun yang lalu. Bpk. Sudarto mengalami sakit di bagian paru-parunya dan sempat menginap di RSUD Kabupaten Kediri selama beberapa hari.
Kesehatannya sempat membaik dan diperbolehkan untuk pulang, namun pada hari Jumat kemarin, beliau harus dibawa kembali ke ruang ICU RSUD Kabupaten Kediri untuk menjalani perawatan intensif karena pernafasannya sudah tidak teratur.
Namun kabar kurang baik datang pada Sabtu malam, Bpk. Sudarto dinyatakan meninggal sekitar pukul setengah 11 malam.
|
|
Selama menjalani perawatan di rumah sakit, warga jemaat dan orang-orang yang mengasihi beliau datang untuk menjenguk dan mengirimkan doa, segala doa terbaik dari orang-orang terkasih untuk kesembuhan Bpk. Sudarto.
Namun Tuhan lebih mengasihi Bpk. Sudarto, Tuhan mengambilnya dari genggaman dan pelukan saudara dan keluarga beliau.
Bpk. Sudarto meninggalkan Ibu Warniningasih bersama dengan tiga anaknya, Desy, Puguh dan Trio.
Hari ini, Minggu 3 Maret 2019 seharusnya menjadi hari istimewa dan bahagia untuk keluarga ini. Puguh yang adalah putra kedua Bpk. Sudarto, akan melangsungkan pemberkatan pernikahan dengan Elisa (putri Bpk. Sumari) pada hari ini, namun momen bahagia ini berganti dengan duka ketika sang bapak telah berpulang.
Untuk diketahui, Bpk. Sudarto adalah seorang warga jemaat yang setia kepada Tuhan bersama pelayannya dalam bergereja. Beliau tercatat beberapa kali menjadi merbot gereja.
Bpk. Sudarto dimakamkan Minggu pagi pukul 10.00 di pemakaman desa Tunglur yang dilayani oleh Pendeta Konsulen Pdt. Agus Supriyanto, dan Ibadah Penghiburan dilaksanakan pukul 19.00 di rumah keluaraga Bpk. Sudarto yang dilayani oleh Bpk. Sabar Imanuel.
Suasana pemakaman Bpk. Sudarto |
Suasana pemakaman Bpk. Sudarto |
Suasana Ibadah Perkabungan |
Suasana Ibadah Perkabungan |
Sdr. Puguh dan Sdri. Elisa bersama keluarga |
Dalam sebuah kehidupan memang tidak selalu berjalan baik seperti yang kita rencanakan. Terkadang kita dihadapkan pada tantangan dan badai hidup, namun Tuhan memiliki rencana terbaik untuk kita yang berpegang pada Tuhan.
COMMENTS