BACAAN
Yeremia 48 : 6-11
Dikehidupan kita pasti pernah menjalani yang
namanya sakit hati, entah terhadap teman, saudara bahkan orang yang terdekat
dengan kita. Seperti cerita anak kecil sedang bermain bersama temannya sebut
saja namanya Yiska dan Narendra, tiba-tiba salah seorang diantara mereka ada
yang menangis, kemudian sang guru berlari mendekati mereka dan bertanya
“mengapa kamu menangis Narendra?” aku digigit Yiska. “Soalnya Narendra merebut mainanku
bu…”,kata Yiska sambil menangis juga. Kemudian sang guru menyuruh mereka untuk
berbaikan dan saling memaafkan, karena dengan memafkan adalah kekuatan cinta
sejati, merekapun berjabat tangan dan bermain kembali. Namun orang tua Narendra
tidak terima anaknya digigit oleh Yiska kemudian memaki ibunya Yiska, dan masih
belum mau memaafkan dan menyimpan dendam.
Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan apakah dalam
kehidun kita sama seperti Yiska dan Narendra? Yang saling memaafkan satu dengan
yang lain.
Ataukah sama dengan orang tua Yiska dan Narendra?
Yang masih menyimpan dendam dan tidak mau memaafkan.
Bukankah kita telah mengakui bahwa hukum kita
adalah hukum KASIH.
Tuhan tau bahwa kita sering berbuat kianat
sekeji-kejinya, dan bahwa orang menyebutkan engkau : pemberotak sejak dari
kandungan (Yeremia 48: 8).
Oleh karena NamaKu Aku menahan amarahKu dan oleh
karena kemasyhuran-Ku Aku mengasihi engkau, sehingga Aku tidak melenyapkan
Engkau(Yeremia 48:9).
Mari kita belajar seperti Tuhan Allah yang selalu
mengasihi kita dan selalu memberikan maaf kepada umat-Nya yang bersalah.
Tuhan telah mendahului kita mewujudkan kasihNya
terhadap kita serta memaafkan kesalahan kita. Maka dari itu marilah kita supaya
mau memaafkan untuk mewujudkan karya Allah. Amin.
Doa:
Mohon didoakan juga keluarga
Bpk. Joko Wahyudianto
COMMENTS