Live In KPPM-D Kediri Utara 2 diadakan di GKJW Jemaat Aditoya hari Sabtu dan Minggu kemarin. Kegiatan diikuti lebih dari 100 peserta dari 9 Jemaat: Tunglur, Pare, Sambirejo, Jatiwringin, Padangan, Purwoasri, Nganjuk, Bojonegoro, dan Aditoya. Jemaat Kertosono tidak mengikuti kegiatan ini karena bertepatan dengan perayaan Unduh-unduh.
Live In kali ini diketuai oleh Mas Margha (Sambirejo) yang mengambil tema "Siap Berdampak", mengajak para muda-mudi GKJW khususnya yang berdomisili di MD Kediri Utara 2 untuk ikut berperan di luar, baik di lingkup gereja masing-masing, atau bahkan di luar gereja.
GKJW Jemaat Tunglur mengirim 6 pemuda yang bersedia mengikuti kegiatan ini: Edvin, Bima, Nanda, Debora, Nita, dan Puput.
Kegiatan dimulai hari Sabtu siang, pukul 13.00-16.00 diisi dengan registrasi peserta dan pembagian tempat menginap, yang dilanjutkan dengan ibadah pembukaan dan malam keakraban sampai pukul 22.00. Peserta dipisahkan dari masing-masing jemaat untuk menginapnya, sehingga mampu guyup dengan pemuda lain.
Ibadah pembukaan dilayani oleh Pemuda Sambirejo, dan Pdt. Gideon sebagai pelayan firman.
"Untuk bisa berdampak, kita harus menyelesaikan diri kita sendiri, jika kita sendiri saja belum selesai, bagaimana kita bisa berdampak bagi yang lain? Selesaikan dulu diri kita, maka kita bisa keluar untuk berdampak", tegas Pdt. Gideon.
Kegiatan dilanjutkan dengan makan malam yang kemudian berlanjut ke malam keakraban yang dipimpin oleh Pemuda Tunglur dan Pare. Peserta diminta untuk berdiri membentuk lingkaran besar yang kemudian memperkenalkan diri masing-masing, dan dilanjut dengan game BDP (Berpacu dalam Pujian). Peserta berkumpul sesuai jemaat masing-masing, yang kemudian menebak lagu yang diberikan oleh pembawa acara.
Acara dilakukan dengan sangat menyenangkan, meskipun persiapan yang dilakukan bisa dibilang mepet, baik untuk pelayan ibadah pembukaan atau malam keakraban, namun acara tidak garing. Ini merupakan peningkatan dalam berpelayanan pemuda, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang heboh hanya dengan teman satu jemaat. Baik panitia maupun peserta, sangat menikmati kegiatan ini, tidak canggung untuk bercanda.
Pukul 22.00, kegiatan tidak berhenti dengan kegembiraan malam keakraban, namun peserta pulang kerumah penginapan masing-masing dan melakukan renungan singkat bersama dengan pemilik rumah. Buku kecil menjadi bahan untuk renungan 15 menit mereka, yang kemudian buku ini ditinggal dirumah-rumah yang mereka tempati.
Sabtu berlalu, kegiatan hari Minggu dimulai pukul 06.00 yang diawali dengan mengikuti Ibadat Minggu bersama dengan Jemaat Aditoya. Sebagian pemuda ada yang bertugas sebagai pelayan Ibadat KPAR. Ibadat dilayani oleh Pdt. Siwi dan pujian diiringi oleh pemuda Aditoya yang memainkan gamelan.
Selepas mengikuti ibadah, peserta pulang ke penginapan untuk ganti pakaian dan kembali ke gereja untuk sarapan. Dilanjutkan dengan Bakti Sosial.
Untuk Bakti Sosial, kelompok sudah dibagi dengan bagiannya masing-masing pada malam keakraban. Kegiatan diisi degan membersihkan halaman gereja, mengecat kamar mandi, mengisi kolam lele, menanam benih, dan membersihkan waduk yang nantinya akan digunakan untuk ibadah penutupan. Kegiatan ini adalah untuk mewujudkan tema Live In, Siap Berdampak.
Bakti Sosial selesai pukul 11.00, peserta kemudian menuju waduk untuk ibadah penutupan. Ibadat di layani oleh Pemuda Padangan dan Vik. Stefi sebagai pelayan firman.
Setelah selesai beribadah, peserta menyampaikan pesan dan kesan selama mengikuti kegiatan.
"Kegiatan ini luar biasa, selain kita bisa kenal teman baru, kita juga bisa berdampak bagi jemaat Aditoya", kesan yang disampaikan salah seorang pemuda.
"Acara seperti ini sebelumnya sudah pernah dilakukan, namun namanya bukan Live In, tapi semacam pembekalan, acaranya hampir sama seperti ini, namun kali ini jauh lebih menarik", tutur Bu Irine selaku ketua KPPM-D.
"Terimakasih untuk teman-teman semua yang sepertinya senang berada di Aditoya, meskipun disini tidak ada sinyal, tapi semua saya lihat tidak ada yang mengeluh, semoga acara semacam ini terus dilakukan", ucap salah seorang Pemuda Aditoya yang mewakili tuan rumah.
Kegiatan semacam ini sebisa mungkin sering dilakukan, selain menjadi sukacita tersendiri bagi para pemuda, juga bisa memperkuat paseduluran antar pemuda se-MD, menjadi semangat bagi pemuda untuk terus bekerja dan bersosialisasi, dan semakin berani berpelayanan dan berdampak.
"Siap Berdampak? Siap 86!!!" (edv)
COMMENTS