Kejadian mungkin adalah bagian paling mitologis dalam Alkitab Ibrani. Buku itu menangkap kekayaan cerita dari penciptaan yang kontroversial jika disandingkan dengan awal mula dunia menurut fisika atau evolusi menurut biologi. Namun ziarah iman tidak pertama-tama mendapatkan bentuk dan polanya dari Kejadian, tetapi justru dari perjalanan keluarnya Israel dari Mesir.
Perjalanan keluar dari Mesir adalah sebuah pembangunan identitas. Aturan-aturan moral etis Israel mula-mula dibangun dari pola keluaran. Peristiwa Keluaran memberikan jawab pada dua masalah fisika, filosofi, dan teologi paling mendasar: (1) Siapakan Aku? dan (2) Untuk apa aku di sini? Jejak ziarah keluaran sangat nampak dalam pelayanan Yesus, karya pengajaran dan penyembuhanNya bisa dilihat dalam pantulannya dalam peristiwa-peristiwa ziarah keluaran tersebut. Dan berbicara kontroversi, Keluaran menyimpan segala kontroversi yang tidak lebih mudah didamaikan dalam perbandingannya misalnya dengan Kejadian.
Seri Arak-arakan Umat Perjanjian akan melihat perjalanan keluar Bangsa Israel dari Mesir sampai ke tanah perjanjian. Namun tidak mungkin membuat seri keluaran dari Mesir tanpa menyandingkan dan membandingkannya dengan keluaran dari Babel. Dua hal tersebut saling bercermin namun sangat berbeda, bahkan segala dampak dan konsekuensinya secara teologis, sosial, dan moral etis. Maka seri ini juga akan mengaitkan dirinya dengan keluaran dari Babel, dan sedikit banyak dalam pembentukan Kekristenan paska Paskah kebangkitan Yesus.
Seri ini tidak ditulis dalam rangka tafsir biblis atas Alkitab semata-mata, tetapi lebih dari itu, dalam upaya mencari konsekuensi dan implikasinya untuk kehidupan hari ini, khususnya di Indonesia. Maka seri ini akan berkelindan dengan sejarah dan peristiwa-peristiwa di Indonesia termasuk kehidupan gereja-gereja di Indonesia, sekaligus perihal khususnya yaitu hubungan dengan liyan (yang lain - ekumene). GKJW sendiri dalam PPJP (Program Pembangunan Jangka Panjang) mengambil banyak bagian dari arak-arakan ziarah umat perjanjian ini sebagai dasar teologisnya. Bahkan jika disadari, sistem organisasi di GKJW sangat berkait erat dengan perjalanan keluaran itu. Eklesiologi GKJW, Patunggilan kang Nyawiji, sistem mutasi pendeta, persembahan, pembangunan jemaat, hingga pandangan eskatologis mendapatkan banyak pola dari ziarah ini (tentu saja dalam hubungannya dengan bagian Kitab-kitab yang lain).
Maka seri ini akan dituliskan dalam bahasa yang diharapkan bisa menjangkau banyak orang. Sebuah upaya mendekatkan teologi pada konteks kehidupan hari ini. Suatu upaya pembangunan teologi kontekstual pada dua pertanyaan mendasar: Siapakah aku dan untuk apa aku di sini.
COMMENTS