GKJW Jemaat Tunglur dahulu memiliki SD YBPK GKJW sebagai salah satu sarana kesaksian GKJW kepada dunia. Pernah tercatat pada tahun 1970-1980an sekolah ini menjadi sekolah idola warga masyarakat sekitar. Namun sekolah ini tutup pada tahun 2000an, dan gedung bekas sekolah tersebut sejak tahun 2009 disewakan kepada pihak luar selama 10 tahun. GKJW Tunglur pada saat ini sedang merencanakan penggunaan Tanah dan gedung bekas SD YBPK ini setelah masa sewa tersebut selesai.
Sebagaimana banyak jemaat GKJW lain, YBPK (Yayasan Badan Pendidikan Kristen) adalah salah satu wujud kesaksian GKJW bagi dunia. Kesaksian di GKJW tidak selalu dimaknai sebagai pekabaran Injil rumah ke rumah, kesaksian juga dimaknai sebagai upaya untuk memperkenalkan kebaikan Kristus bagi dunia. Oleh karena itu YBPK GKJW bersama dengan Yayasan Kesehatan, Pilkesga, Yayasan Maryam adalah beberapa lokus kesaksian GKJW. YBPK khususnya memberikan pelayanan di bidang pendidikan.
Namun disayangkan, karena manajerial sekolah yang kurang mempertimbangkan perubahan masyarakat, didukung oleh kurangnya dukungan pemerintah sejak berdirinya SD inpres dan sekolah-sekolah bernuansa agama yang lain, banyak sekolah YBPK GKJW yang tutup pada tahun 1990-2000an karena tidak mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain. SD YBPK Tunglur salah satunya. Sekolah yang dulu pernah menjadi sekolah favorit dan telah melahirkan banyak lulusan yang sekarang berkiprah di berbagai bidang di daerah Tunglur, Badas, dan Pare ini tutup pada tahun 2000an.
Setelah tutup, gedung sekolah yang kurang terawatt akhirnya mulai hancur bersama waktu. Untuk menyelamatkan kondisi, sekaligus karena adanya kebutuhan untuk membangun pastori Jemaat, ditambah kondisi pendanaan GKJW Jemaat Tunglur yang pada tahun-tahun itu sangat terbatas, maka gedung bekas YBPK tersebut disewakan kepada pihak luar, yaitu pihak desa bekerja sama dengan PT Tjiwi Kimia pada November 2009. Tanah dan gedung sekolah tersebut disewakan dengan harga 17 juta untuk 10 tahun, dan perbaikan gedung yang sudah rusak. Dengan perjanjian bahwa setelah 10 tahun, gedung yang telah diperbaiki tersebut akan kembali pada GKJW Jemaat Tunglur.
Awalnya PT Tjiwi Kimia mengadakan Home Industri pembuatan tas kertas yang dikerjakan oleh warga sekitar. Namun karena hasilnya ternyata kurang baik, usaha tersebut dihentikan. Tanah tersebut lantas dikelola oleh pihak desa untuk industri rumahan lain, mulai dari kolam lele, pemrosesan plastik, mebel, burung hias, sanggar Indo Kreatif, namun nampaknya hasilnya tidak cukup baik, karena usaha-usaha tersebut akhirnya berhenti setelah beberapa bulan.
Pada saat ini kondisi bekas gedung SD YBPK tersebut kembali tidak terlalu baik, banyak temboknya yang berlubang dan salah satu atapnya ambruk, dan sebuah keluarga tinggal di sana sementara waktu selama masa sewa atas ijin dari desa.
Ketika sewa tersebut habis pada November 2019, sewa tersebut tidak akan dilanjutkan. Karena gedung tersebut direncanakan akan dikembalikan pada fungsi pendidikan dan usaha warga sekitar dengan pengelolaan oleh jemaat. Pada saat ini GKJW Jemaat Tunglur sedang mulai membangun kerja sama dengan YBPK Pare untuk mengupayakan pengelolaan bekas gedung sekolah tersebut ketika sudah habis masa sewanya.
Ada beberapa rencana yang mulai disiapkan untuk gedung tersebut. Dimulai dari perbaikan gedung, hingga pengusahaannya. Beberapa rencana tersebut adalah:
Sebagaimana banyak jemaat GKJW lain, YBPK (Yayasan Badan Pendidikan Kristen) adalah salah satu wujud kesaksian GKJW bagi dunia. Kesaksian di GKJW tidak selalu dimaknai sebagai pekabaran Injil rumah ke rumah, kesaksian juga dimaknai sebagai upaya untuk memperkenalkan kebaikan Kristus bagi dunia. Oleh karena itu YBPK GKJW bersama dengan Yayasan Kesehatan, Pilkesga, Yayasan Maryam adalah beberapa lokus kesaksian GKJW. YBPK khususnya memberikan pelayanan di bidang pendidikan.
Namun disayangkan, karena manajerial sekolah yang kurang mempertimbangkan perubahan masyarakat, didukung oleh kurangnya dukungan pemerintah sejak berdirinya SD inpres dan sekolah-sekolah bernuansa agama yang lain, banyak sekolah YBPK GKJW yang tutup pada tahun 1990-2000an karena tidak mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain. SD YBPK Tunglur salah satunya. Sekolah yang dulu pernah menjadi sekolah favorit dan telah melahirkan banyak lulusan yang sekarang berkiprah di berbagai bidang di daerah Tunglur, Badas, dan Pare ini tutup pada tahun 2000an.
Setelah tutup, gedung sekolah yang kurang terawatt akhirnya mulai hancur bersama waktu. Untuk menyelamatkan kondisi, sekaligus karena adanya kebutuhan untuk membangun pastori Jemaat, ditambah kondisi pendanaan GKJW Jemaat Tunglur yang pada tahun-tahun itu sangat terbatas, maka gedung bekas YBPK tersebut disewakan kepada pihak luar, yaitu pihak desa bekerja sama dengan PT Tjiwi Kimia pada November 2009. Tanah dan gedung sekolah tersebut disewakan dengan harga 17 juta untuk 10 tahun, dan perbaikan gedung yang sudah rusak. Dengan perjanjian bahwa setelah 10 tahun, gedung yang telah diperbaiki tersebut akan kembali pada GKJW Jemaat Tunglur.
Awalnya PT Tjiwi Kimia mengadakan Home Industri pembuatan tas kertas yang dikerjakan oleh warga sekitar. Namun karena hasilnya ternyata kurang baik, usaha tersebut dihentikan. Tanah tersebut lantas dikelola oleh pihak desa untuk industri rumahan lain, mulai dari kolam lele, pemrosesan plastik, mebel, burung hias, sanggar Indo Kreatif, namun nampaknya hasilnya tidak cukup baik, karena usaha-usaha tersebut akhirnya berhenti setelah beberapa bulan.
Pada saat ini kondisi bekas gedung SD YBPK tersebut kembali tidak terlalu baik, banyak temboknya yang berlubang dan salah satu atapnya ambruk, dan sebuah keluarga tinggal di sana sementara waktu selama masa sewa atas ijin dari desa.
Ketika sewa tersebut habis pada November 2019, sewa tersebut tidak akan dilanjutkan. Karena gedung tersebut direncanakan akan dikembalikan pada fungsi pendidikan dan usaha warga sekitar dengan pengelolaan oleh jemaat. Pada saat ini GKJW Jemaat Tunglur sedang mulai membangun kerja sama dengan YBPK Pare untuk mengupayakan pengelolaan bekas gedung sekolah tersebut ketika sudah habis masa sewanya.
Ada beberapa rencana yang mulai disiapkan untuk gedung tersebut. Dimulai dari perbaikan gedung, hingga pengusahaannya. Beberapa rencana tersebut adalah:
- Bekerja sama dengan YBPK Pare untuk beberapa kemungkinan (a) membangun jurusan baru di situ, baik perbengkelan atau peternakan (b) membangun pendidikan paket.
- Digunakan sebagai balai pamitran, sekaligus ruang untuk KPAR jemaat.
- Digunakan untuk sanggar dan tempat les belajar bagi anak-anak.
- Digunakan untuk rintisan usaha kecil dan menengah warga jemaat, untuk meningkatkan perekonomian warga.
Diharapkan dengan perencanaan tersebut, gedung dan Tanah bekas SD YBPK tersebut bisa kembali produktif dan menjadi berkat bagi kehidpan warga sekitar, sekaligus mengembalikan fungsi pelayanan dan kesaksian GKJW.
COMMENTS