Rabu, 31 Mei 2017, seperti layaknya Hari Rabu sore yang lain di GKJW Jemaat Tunglur, anak-anak dan remaja berkumpul di gereja untuk Kelas Kreatif. Kelas Kreatif hari itu diisi dengan membuat permainan anak-anak ular tangga. Namun bedanya dalam permainan ular tangga yang dibuat juga memasukkan nilai-nilai Kristen dalam permainannya.
Permainan ular tangga ini merupakan oleh-oleh Ibu Latifatul Isyaroh, yang biasa dipanggil Bu Ifa, ketua KPAR GKJW Jemaat Tunglur, sekaligus pembina P2A jemaat dari pembinaan P2A yang diterima di MA GKJW, 28-29 Mei 2019, oleh DPAR GKJW. Dalam permainan ini dikotak-kotak tertentu anak-anak akan mendapat pertanyaan-pertanyaan seputar iman. Misalnya apakah anak-anak masih sering berdoa, membaca Alkitab, ada pertanyaan-pertanyaan tentang tokoh-tokoh Alkitab dan lain-lain. Suasana ceria dan semangat mereka dalam setiap pertanyaan yang diajukan menunjukkan antusias mereka.
Bukan hanya itu dalam Kelas Kreatif hari tersebut anak-anak juga diajarkan mengenai bagaimana melindungi diri mereka sejak dini. Bu Ifa menunjukkan gambar dan menjelaskan kepada anak-anak, bahwa bagian tubuh yang tertutup oleh pakaian, khususnya pakaian dalam, tidak boleh disentuh oleh orang lain, baik teman-teman. Hal ini adalah upaya sejak dini untuk melindungi anak-anak dari kekerasan seksual sekaligus mengajar anak-anak belajar bersopan santun.
Kelas Kreatif hari itu juga diisi dengan permainan-permainan yang mengajarkan anak-anak untuk bersosialisasi dengan teman-temannya. Seperti dam-daman, catur, dakon, dan permainan tradisional yang lain. Walaupun GKJW alat-Tunglur sangat terbuka pada penggunaan teknologi informasi, namun dalam Kelas Kreatif, penggunaan alat-alat teknologi informasi dibatasi untuk mencari bahan dan belajar dari internet tentang kreativitas, sehingga alat-alat tersebut tidak menghalangi anak-anak dari sosialisasi mereka dengan teman-temannya. Dan Kelas Kretif ditutup dengan makan mie bakso bersama.
Kelas Kreatif merupakan salah satu program P2A untuk anak-anak di jemaat Tunglur. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas, life skill, sekaligus wahana bertumbuh bagi anak-anak secara positif.
Permainan ular tangga ini merupakan oleh-oleh Ibu Latifatul Isyaroh, yang biasa dipanggil Bu Ifa, ketua KPAR GKJW Jemaat Tunglur, sekaligus pembina P2A jemaat dari pembinaan P2A yang diterima di MA GKJW, 28-29 Mei 2019, oleh DPAR GKJW. Dalam permainan ini dikotak-kotak tertentu anak-anak akan mendapat pertanyaan-pertanyaan seputar iman. Misalnya apakah anak-anak masih sering berdoa, membaca Alkitab, ada pertanyaan-pertanyaan tentang tokoh-tokoh Alkitab dan lain-lain. Suasana ceria dan semangat mereka dalam setiap pertanyaan yang diajukan menunjukkan antusias mereka.
Bukan hanya itu dalam Kelas Kreatif hari tersebut anak-anak juga diajarkan mengenai bagaimana melindungi diri mereka sejak dini. Bu Ifa menunjukkan gambar dan menjelaskan kepada anak-anak, bahwa bagian tubuh yang tertutup oleh pakaian, khususnya pakaian dalam, tidak boleh disentuh oleh orang lain, baik teman-teman. Hal ini adalah upaya sejak dini untuk melindungi anak-anak dari kekerasan seksual sekaligus mengajar anak-anak belajar bersopan santun.
Kelas Kreatif hari itu juga diisi dengan permainan-permainan yang mengajarkan anak-anak untuk bersosialisasi dengan teman-temannya. Seperti dam-daman, catur, dakon, dan permainan tradisional yang lain. Walaupun GKJW alat-Tunglur sangat terbuka pada penggunaan teknologi informasi, namun dalam Kelas Kreatif, penggunaan alat-alat teknologi informasi dibatasi untuk mencari bahan dan belajar dari internet tentang kreativitas, sehingga alat-alat tersebut tidak menghalangi anak-anak dari sosialisasi mereka dengan teman-temannya. Dan Kelas Kretif ditutup dengan makan mie bakso bersama.
Kelas Kreatif merupakan salah satu program P2A untuk anak-anak di jemaat Tunglur. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas, life skill, sekaligus wahana bertumbuh bagi anak-anak secara positif.
COMMENTS