15 Menitan telah menjadi bagian kehidupan warga GKJW Jemaat Tunglur dalam doa harian keluarga (untuk membaca tentang 15 Menitan klik di sini). Sebagai sarana untuk 15 Menitan, GKJW Jemaat Tunglur menerbitkan Buku Kecil sebagai panduan setiap Minggunya. Supaya kegiatan ini semakin menjadi milik warga jemaat dan dihidupi oleh jemaat, maka Pdt. Gideon mengadakan pembinaan kepada warga untuk penulisan buku Kecil ini.
Sejak Bulan Mei 2017 ini, pencetakan Buku Kecil sudah sepenuhnya dikerjakan oleh sekretariat jemaat. Namun untuk renungan singkatnya masih dituliskan oleh Pdt. Gideon. Dan untuk itu pembinaan kepada warga jemaat dalam penulisan renungan singkat dan sederhana dirasa dibutuhkan.
Pada hari Kamis, 25 Mei 2017, KPT Jemaat mengumpulkan 13 orang warga jemaat yang memiki perhatian pada penulisan buku kecil di Gereja. Keempat belas orang tersebut berasal dari berbagai kelompok, pria, perempuan, pemuda, warga dewasa, adi yuswa, yang sudah lama menjadi warga jemaat dan yang baru. Harapannya dengan berbagai macam variasi ini, renungan Buku Kecil bisa menjadi lebih kaya teologi warga. Mereka adalah:
Sejak Bulan Mei 2017 ini, pencetakan Buku Kecil sudah sepenuhnya dikerjakan oleh sekretariat jemaat. Namun untuk renungan singkatnya masih dituliskan oleh Pdt. Gideon. Dan untuk itu pembinaan kepada warga jemaat dalam penulisan renungan singkat dan sederhana dirasa dibutuhkan.
Pada hari Kamis, 25 Mei 2017, KPT Jemaat mengumpulkan 13 orang warga jemaat yang memiki perhatian pada penulisan buku kecil di Gereja. Keempat belas orang tersebut berasal dari berbagai kelompok, pria, perempuan, pemuda, warga dewasa, adi yuswa, yang sudah lama menjadi warga jemaat dan yang baru. Harapannya dengan berbagai macam variasi ini, renungan Buku Kecil bisa menjadi lebih kaya teologi warga. Mereka adalah:
- Ibu Setyo Sayekti
- Ibu Latifatul Isyaroh
- Bp. Djoko Wahyudianto
- Bp. Sardju Kasim
- Bp. Sabar Imanuel
- Bp. Pujiantoro
- Ibu Yekti Prihatin
- Ibu Edy Mastuti
- Ibu Tri Cahyani
- Ibu Krisna Widiarti
- Sdr. Edvin Cyssara Adittama
- Ibu Heining Wibawani
- Sdr. Imanuel Bima Rosani
Dalam pembinaannya, Pdt Gideon menekankan bahwa tempat pertama bertumbuhnya iman adalah keluarga, karena itu keluarga perlu mendapat perhatian penting dalam kehidupan iman seseorang. Teologi warga sangat berharga, karena di sanalah warga pertama kali mengenal Tuhan dan bertumbuh. Bahasanya mungkin bukan Bahasa para teolog dengan segala kerumitannya, tetapi Bahasa sehari-hari yang membangun, memotivasi, dan menumbuhkan harapan akan kebaikan dan cinta kasih.
Dalam pertemuan tersebut, Pdt. Gideon juga memberikan catatan penulisan buku kecil sebagai berikut:
1.
Tulisan diutamakan dari Bacaan I (Perjanjian
Lama), karena Perjanjian Lama yang jarang dibaca oleh jemaat. Tetapi jika bagi
Anda bahan dari Perjanjian Lama terlalu sulit boleh mengambil daro Bacaan II
(Perjanjian Baru).
2.
Tulisan berbentuk renungan yang bisa
direnungakan dengan mudah oleh setiap keluarga mulai dari Anak-anak sampai
dengan Lansia. Ditulis dengan bahasa yang sederhana
3.
Ketentuan Renungan:
a.
Cukup 3 paragraf, paling banyak 4 paragraf.
Masing-masing paragraf terdiri dari kurang lebih 50-75 kata.
b.
Paragraf I dan II berisi konteks hari ini/
ilustrasi dan hubungan antara bacaan alkitab dengan ilustrasi tersebut.
Paragraf III berisi refleksi.
c.
Sifat dari renungan adalah memotivasi, hindari
kata-kata yang menyakitkan atau menimbulkan kepahitan. Hindari kepahitan diri
sendiri dalam menuliskan sehingga tulisan bersifat netral, tidak untuk
menyalahkan orang lain.
d.
Sebisa mungkin renungan dibuat sedekat mungkin
dengan konteks kehidupan sehari-hari di Tunglur.
e.
Renungan ditutup dengan doa yang sesuai dengan
isi renungan. Doa bisa untuk gereja, warga jemaat, bisa untuk masyarakat, untuk
saudara dan keluarga, atau untuk kehidupan berbangsa.
f.
Jika bisa renungan disesuaikan dengan tema
pekan di GKJW.
4.
Bahan buku kecil untuk 2 minggu ke depan
diserahkan kepada sekretariat (Bu Ifa/ Sdr. Edvin) paling lambat pada waktu
Kemisan. Contoh: renungan untuk Minggu III Bulan Juni diserahkan pada saat
Kemisan Minggu I. Untuk itu:
a.
Setiap Kemisan, KPT selalu mengingatkan jadwal
membuat renungan untuk Minggu-minggu berikutnya.
b.
Sekretariat berinisiatif untuk meminta
renungan dari penulis renungan.
c.
Jika ada penulis renungan yang merasa
kesulitan untuk renungan pada bagiannya bisa meminta kepada KPT untuk diganti.
5.
Tugas sekretariat untuk mengurutkan doa bagi keluarga di jemaat
Tunglur.
Pertemuan ditutup dengan pembagian tugas menulis mulai Bulan Juni dari daftar bacaan GKJW setahun. Ke-13 penulis mendapatkan bagian 7-8 tulisan.
Buku Kecil ini melengkapi Pancaran Air Hidup (PAH) yang diterbitkan oleh GKJW, karena tidak semua keluarga berlangganan PAH. Dalam penggunaannya, Buku Kecil bisa digunakan bersama-sama dengan PAH, bagi warga yang berlangganan. Namun penekanan 15 Menitan adalah membina warga bertumbuh dalam teologi yang mandiri. Dengan demikian, harapannya buku kecil benar-benar menjadi media bertumbuh bersama dari, oleh, dan untuk warga. Mewujudkan GKJW sebagai benar-benar gereja gerakan warga.
COMMENTS