Pada Hari Selasa, 14 Maret 2017, Majelis Jemaat mengadakan kunjungan ke rumah Bp. Lukas Riyanto dan Ibu Dwi Shariyanti. Kunjungan ini merupakan kunjungan rutin Majelis Jemaat ke rumah warga jemaat.
Bp. Lukas Riyanto sendiri sebenarnya belum menjadi warga GKJW Jemaat Tunglur. Beliau adalah warga GSJA Wonosalam, salah satu gereja yang memiliki hubungan dekat dengan GKJW Jemaat Tunglur. Namun demikian beliau aktif bergereja di GKJW Jemaat Tunglur, termasuk terlibat dalam Pokja PEW dan Kelompok Tani GKJW Jemaat Tunglur. Beliau pada saat ini juga menjadi Ketua RT 02 di Sambiresik Tunglur.
Hari ini jarang ditemukan keluarga muda yang mempunyai perhatian pada masalah pertanian. Tetapi Bp. Lukas dan keluarganya berusaha untuk mengembangkan pertanian. Bersama kelompok Tani GKJW Jemaat Tunglur beliau belajar mengenai pertanian organik. Pada saat ini Bp. Lukas dan istri juga mencoba untuk membuat pestisida dan pupuk organik dari urine kelinci. Beliau adalah salah satu penerima dukungan bantuan PEW GKJW Jemaat Tunglur tahun 2016 untuk peternakan kelinci.
Dalam kunjugan tersebut, beliau bercerita mengenai kehidupan petani yang semakin mahal hari ini. Kebutuhan pertanian semakin tinggi. Pertanian organik merupakan jalan untuk menjawab kebutuhan itu. Semangat beliau dalam mengembangkan pupuk dan pestisida organik dari sisa pembuangan kelinci sangat nampak, beliau juga menghubungi Pdt. Gideon untuk meminta data-data dari internet mengenai pembuatan bahan organik tersebut. Pertanian organik disadari dalam jangka panjang merupakan jawaban bagi krisis para petani pada saat ini, karena selain ke depan akan semakin murah dengan menggunakan olahan limbah ternak dan bahan di sekitar rumah, pertanian organik juga lebih ramah lingkungan, sehat, dan berbelarasa dengan tanah.
Bp. Lukas Riyanto sendiri sebenarnya belum menjadi warga GKJW Jemaat Tunglur. Beliau adalah warga GSJA Wonosalam, salah satu gereja yang memiliki hubungan dekat dengan GKJW Jemaat Tunglur. Namun demikian beliau aktif bergereja di GKJW Jemaat Tunglur, termasuk terlibat dalam Pokja PEW dan Kelompok Tani GKJW Jemaat Tunglur. Beliau pada saat ini juga menjadi Ketua RT 02 di Sambiresik Tunglur.
Hari ini jarang ditemukan keluarga muda yang mempunyai perhatian pada masalah pertanian. Tetapi Bp. Lukas dan keluarganya berusaha untuk mengembangkan pertanian. Bersama kelompok Tani GKJW Jemaat Tunglur beliau belajar mengenai pertanian organik. Pada saat ini Bp. Lukas dan istri juga mencoba untuk membuat pestisida dan pupuk organik dari urine kelinci. Beliau adalah salah satu penerima dukungan bantuan PEW GKJW Jemaat Tunglur tahun 2016 untuk peternakan kelinci.
Dalam kunjugan tersebut, beliau bercerita mengenai kehidupan petani yang semakin mahal hari ini. Kebutuhan pertanian semakin tinggi. Pertanian organik merupakan jalan untuk menjawab kebutuhan itu. Semangat beliau dalam mengembangkan pupuk dan pestisida organik dari sisa pembuangan kelinci sangat nampak, beliau juga menghubungi Pdt. Gideon untuk meminta data-data dari internet mengenai pembuatan bahan organik tersebut. Pertanian organik disadari dalam jangka panjang merupakan jawaban bagi krisis para petani pada saat ini, karena selain ke depan akan semakin murah dengan menggunakan olahan limbah ternak dan bahan di sekitar rumah, pertanian organik juga lebih ramah lingkungan, sehat, dan berbelarasa dengan tanah.
COMMENTS