Sosage (Sosis Agak Gede) - "Gurih kayak keringat Nabi Musa" |
Mereka melakukan kegiatan tersebut dalam rangka pelatihan kewirausahaan pemuda. Bahan diolah di kediaman ketua KPPM, Ibu Sukarni, oleh para pemuda. Kali ini yang bergabung dalam bazar tersebut adalah Bima, Debora, Edvin Nanda, Puput, dan Nita. Para pemuda telah mempersiapkan sejak beberapa hari untuk olahan Bidji Cinta yang dihargai Rp 3.000,- tersebut. Dan sejak siang mereka memasak Sosis dan mengemasnya dalam mika-mika berisi dua potong sosis seharga sama dengan coklat hangat mereka.
Kegiatan perayaan Valentine itu mulai pukul tujuh malam lebih, diadakan di Pepanthan Tempuran dan dihadiri kurang lebih 100an orang pemuda. Seluruh pepanthan dari GKJW Sambirejo hadir. Kebaktian dilakukan dengan tema, "Pacaran?" Perhatian mereka adalah pada bagaiaman para jomblo berkualitas dilihat dari sudut pandang Kekristenan. Demikian juga dengan pacaran, bagaimana pacaran sesuai dengan iman Kristen, bagaimana yang berkualitas dan bagaimana yang tidak. Pendeta yang melayani adalah Pdt. Gideon, dari GKJW Jemaat Tunglur. Dan hal tersebut menjadi guyonan di antara Pdt. Gideon dan para panitia, karena Pdt. Gideon belum menikah.
Firman yang disampaikan diambil dari beberapa bagian Alkitab. Mulai dari Kejadian 1, Kejadian 2, 1 Korintus, dan 2 Korintus. Dimulai dengan beberapa pertanyaan trivial yang dijawab dengan ya dan tidak oleh para pemuda, seperti, "Apakah orang Kristen harus menikah?" "Apakah pacaran itu bertujuan untuk menikah?" "Apakah pacaran itu harus direstui orang tua?" "Apakah pacaran beda agama itu boleh?" "Apakah boleh menikah beda agama?" Dan beberapa pertanyaan lain yang mengantar pada tema acara tersebut. Acara berlangsung dengan santai, kocak, dan penuh keceriaan.
Pdt. Gideon. |
Banyak pemuda terkejut bahwa perintah pertama yang dikatakan Tuhan setelah menciptakan manusia adalah 'beranak cuculah' (Kej 1: 28). Hal tersebut dipertemukan dengan ungkapan Paulus dalam 1 Korintus 7: 1 yang menyatakan bahwa para pria lebih baik tidak kawin, tetapi untuk menghindari zinah. Maka selanjutnya diungkaplah beberapa hal mengenai konteks Alkitab sampai penerapannya untuk konteks hari ini. Ketika Tuhan membuat manusia beranak cucu, tujuannya adalah untuk menguasai ikan dan burung di udara. Lebih jelas dalam Kejadian 2 disebutkan untuk merawat kehidupan di dalam taman Eden. Sehingga tujuan ini menjadi utama. Sehingga panggilan manusia untuk hidup bersama dengan penolongnya adalah untuk merawat kehidupan itu. Merawat kehidupan inilah yang menjadi kunci.
Para pemuda mengikuti kegiatan Perayaan Valentine di Sambirejo. |
Dalam beberapa hal Pdt. Gideon tidak memberikan jawaban-jawaban instan tetapi lebih untuk direnungkan. Hal-hal seperti "Jomblo yang merawat kehidupan lebih baik daripada pacaran karena kesepian, bersama, pacaran atau menikah, penolong yang sepadan akan lebih baik daripada menjadi sendirian yang kesepian," "Cinta adalah hadir," "Pertobatan adalah hal yang mau tidak mau terjadi dalam perjalanan hidup manusia, termasuk pacaran, karena kita manusia," hingga "Berani mencintai itu dibersamai dengan berani melepaskan, karena dengan demikian cinta menjadi tidak bersyarat" menjadi beberapa kalimat penutup yang lebih tepat tidak disebut kesimpulan, tetapi perjalanan kasih. "Saya pun bertarung dengan ini, dan semakin hari kita semakin tahu bahwa ini perjalanan spiritual yang lebih dari sekadar yang nampak." Demikian Pdt. Gideon menutup renungannya.
Bazar sesudah kegiatan, "Tambah dulur, tambah modal!" |
Pada akhir kegiatan para pemuda menutup kegiatan dengan tukar kado dan perjamuan kasih dengan makan bersama. Para pemuda GKJW Tunglur menjajakan makanan mereka dan ludes ketika acara ditutup. Para pemuda GKJW Jemaat Tunglur pada saat ini memang sedang berusaha untuk mengembangkan semangat persaudaraan mereka, dimulai dari gereja-gereja sekitar. Dan caranya adalah dengan mengikuti kebaktian sekaligus membazarkan produk mereka. Bazar berikutya akan mereka adakan bersama Kelas Kreatif dalam Kebaktian Pemuda Gabungan MD Kediri Utara 2, yang diadakan di Nganjuk, 26 Februari ini. Demikianlah semangat mereka, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.
Kendaraan yang siap mengantar para pemuda dalam Latihan Kewirausahaan mereka. |
COMMENTS