Namanya Bapak Sardju Kasim (73) dan Ibu Dyah Supeni (74). Sepasang suami istri yang berasal dari GKJW Jemaat Tunglur. Namun walaupun sudah adi yuswa, keduanya masih setia melayani. Kondisi kesehatan mereka tidak selalu fit, sama seperti para adi yuswa yang lain. Ibu Dyah Supeni yang biasa dipanggil Bu Sardju sering mengalami kesulitan berjalan, sedangkan Pak Sardju pernah mengalami sakit jantung koroner dan masih harus terus minum obat sampai hari ini. Tetapi itu bukan alasan untuk lantas diam dan tidak melakukan sesuatu.
Pak Sardju adalah tokoh adi yuswa di GKJW Jemaat Tunglur yang sangat aktif. Beliau adalah koordinator Bidang Teologi, PHMJ, dan Ketua Komisi Pembinaan Adi Yuswa GKJW Jemaat Tunglur. Kepada rekan-rekan lansia beliau selalu mengumandangkan semangat, "Sehat! Kuat! Semangat!" mengajak para lansia lain untuk tidak menyerah dengan usia, tetapi sepanjang masih diberikan Tuhan kehidupan dan kekuatan jangan berhenti melayani dan berbuat baik. Daur ini beliau juga terpilih menjadi Ketua Komisi Pembinaan Adi Yuswa di MD Kediri Utara 2.
Kandang Ayam Bu Sardju. |
Sedangkan Bu Sardju adalah salah seorang Pokja PEW GKJW Jemaat Tunglur, beliau memelihara ayam bahkan dalam keterbatasan fisiknya. Semuanya diberi makan sendiri dan dipanen pada saatnya olehnya sendiri. Beliau juga berencana untuk memelihara kelinci setelah ini. Beliau juga aktif dalam Kelompok Rukun Kematian, Pokja Duka GKJW Jemaat Tunglur. Beliau mengajari banyak rekan untuk melayani kematian dengan sebaik-baiknya. Baik Pak Sardju ataupun Bu Sardju sangat rajin mengikuti Paduan Suara Lansia GKJW Tunglur, yang pada tahun 2014 memenangkan juara I lomba Paduan Suara Lansia MD Kediri Utara 2.
Kandang Ayam Bu Sardju. |
Keduanya memang telah melayani jauh lebih lama. Pak Sardju adalah salah satu tokoh di GKJW Jemaat Simomulyo pada waktu gereja tersebut baru didirikan. Beliau di bawah asuhan Ibu Peni tergabung dalam paduan suara yang mewakili Jawa Timur ke berbagai acara Pesta Paduan Suara di Indonesia. Sedangkan Bu Sardju dulu pernah menjadi Sekretaris KPPWD Surabaya Timur pada masa mudanya.
Beliau memiliki dua orang anak yang tidak tinggal bersama dengan mereka pada saat ini. Bu Diana dan Mas Lila demikian biasa anak-anaknya dipanggil. Bu Diana adalah saalah seorang majelis di GKJW Jemaat Wiyung, sedangkan Mas Lila adalah suami dari Pdt. Eko Susilowati, pendeta GKJW yang pada saat tulisan ini ditulis melayani di GKJW Jemaat Singosari. Karena jarak yang tidak dekat, kedua orang tua ini jarang bertemu dengan anak-anak dan cucunya. Karena itu saat pertemuan dengan anak dan cucu sangat dirindukan. Namun walaupun demikian mereka sangat bersukacita karena kedua anaknya dan keluarga mereka tetap menjadi keluarga yang setiap melayani Tuhan. Kebahagiaan orang tua adalah melihat anak-anaknya bisa terus setia kepada Tuhan, demikian diungkap oleh mereka dalam banyak pembicaraan.
Bu Sardju hari ini telah menuntaskan pembacaannya atas Alkitab, dia berharap bisa khatam membaca Alkitab beberapa kali. Kegiatan tersebut dianggap sangat menenangkan hati beliau. Dan 15 Menitan GKJW Jemaat Tunglur adalah kegiatan yang sangat mereka nikmati. "Usia boleh sepuh, tetapi semangat terus jalan. Jangan pernah berhenti setia kepada Tuhan! Jangan berhenti melayani! Sehat! Kuat! Semangat!" Ujar Pak Sardju ketika menutup kebaktian adi yuswa setiap bulan dengan penuh semangat.
COMMENTS