BACAAN
Bil. 21:4-9
Ular tedung membunuh banyak orang Israel. Ular itu muncul karena keluhan bangsa Israel yang tidak habis-habis. Mereka dulu mengeluh karena mereka menjadi budak di Mesir. Tuhan lantas mengelu-arkan mereka dari Mesir. Mereka dibawa ke padang gurun untuk menuju tanah terjanji. Mereka lalu mengeluh karena kelaparan. Dan setelah diberi makan roti manna mereka juga masih mengeluh bahwa mereka bosan dengan makanan itu karena rasanya hambar.
Setelah dituruti keinginannya tetapi ternyata tidak segera sadar juga, maka itu saatnya Tuhan mengajar dengan keras. Diajar dengan lembut mereka tidak mengerti, maka saatnya untuk menjadi tegas. Ular tedung itulah bentuk pengajaran Tuhan yang tegas. Ada kalanya Tuhan mengajar dengan lembut, ada saatnya Tuhan mengajar dengan keras. Danb untuk kasus Israel itu muncul klarena mereka tidak berhenti mengeluhkan hidup mereka.
Apakah panjengengan orang yang mengeluhkan hidup terus menerus sampai kadang lupa bahwa Tuhan sudah memberikan berkat kepada kita secara berlimpah. Jika kita terus menerus mengeluh seperti Israel, bisa jadi Tuhan pun akan mengajar kita dengan keras.
Bersyukur bahwa Tuhan masih baik. Tiang ular tembaga itu buktinya. Jika mereka yang diajar dengan keras mau bertobat dan berubah, mereka akan tetap hidup. Maka jika kita sekarang merasa diajar Tuhan dengan keras, ini waktunya untuk berubah dan melihat kembali kebaikan Tuhan, lalu bersyukur dan berhenti mengeluh.
DOA
Berhentilah mengeluh! Hiduplah dalam ucapan syukur!
Mohon juga didoakan keluarga Bp. Prasetyoadi
Picture © http://indonesiadevelopmentmagz.com
Untuk mengunduh BUKU KECIL, Panduan 15 menit setiap minggunya silakan klik 👉 di sini.
COMMENTS