Makna “United As One” dalam ibadah Minggu bukan sekadar slogan, melainkan panggilan yang mengingatkan kita untuk menjadi satu di dalam Kristus. Dalam ibadah Minggu, kita mengalami persatuan melalui:
-
Pujian dan Penyembahan
Sebagai ungkapan syukur atas kasih-Nya, pujian dan penyembahan mempersatukan kita dalam satu suara. -
Firman Tuhan
Firman Tuhan yang dibawakan oleh Diaken Latifatul Isyaroh memberikan bimbingan dan petunjuk bagi kehidupan sehari-hari, mempersatukan kita dalam satu kebenaran. -
Doa Syafaat
Doa syafaat diucapkan secara berjenjang: dimulai dari kelompok anak-anak, remaja, orang tua, adi yoswo, dan diakhiri oleh pelayan jemaat. -
Simbol “United As One” — Satu Tubuh dengan Sidik Jari
Simbol ini memvisualisasikan bahwa setiap orang adalah unik, namun tetap menjadi satu tubuh Kristus. Jemaat dari semua usia memberi sidik jari dengan tinta warna-warni, membentuk simbol salib. -
Merayakan Kebersamaan melalui Pekan UEM
Berbagai aksi nyata dilakukan dan diikuti untuk menyatakan dukungan serta bantuan kepada saudara-saudara kita di Asia, Afrika, dan Eropa.
Di tengah ibadah pemimpin Ibadah mengajak para jemaat semua untuk memberikan cap jari di kertas bergambar salib menjadi simbol persatuan dalam keberagaman. Setiap jemaat memiliki sidik jari yang unik, namun ketika disatukan di salib, menggambarkan satu tubuh Kristus.
✨ Maknanya:
-
Setiap jemaat adalah bagian penting dalam keluarga Allah
-
Simbol kebersamaan dan persatuan dalam kasih Kristus
-
Ungkapan komitmen untuk berjalan bersama dalam iman
Dengan memberikan cap jari, jemaat tidak hanya hadir secara fisik tetapi juga secara simbolis menegaskan kesatuan di dalam Kristus, sesuai tema “United As One — Supaya Mereka Semua Menjadi Satu.”
Ibadah Minggu Intergenerasi GKJW Tunglur dengan semangat “United As One” adalah momen berharga bagi umat Kristen untuk memperbaharui iman dan meneguhkan persatuan dengan Tuhan serta sesama. Dengan semangat ini, kita membangun kebersamaan yang kuat dan menjadi kesaksian bagi dunia tentang kasih dan kuasa Tuhan. ✝️💖
Berikut dokumentasi ibadah:
Foto oleh: Sdr. Zefanya B Tesalonika
Artikel: Dkn. Latifatul Isyaroh
COMMENTS