GKJW Tunglur menjadi saksi dari sebuah peristiwa yang luar biasa. Pukul 9 pagi, jemaat berkumpul untuk ibadah yang bukan hanya rutin, namun juga penuh makna. Dilayani oleh Pendeta Konsulen Prio Utomo. Ibadah ini tidak sekadar ritual, melainkan sebuah perayaan yang menggugah jiwa. Ibadah dimulai dengan doa-doa dan pujian yang menyentuh hati. Setiap kata yang terucap, setiap nada yang terdengar, sungguhlah sebuah penghormatan kepada Sang Pencipta.
Tetapi, ibadah di GKJW Tunglur tidak berhenti pada itu saja. Setelah ibadah, suasana meriah tak terhindarkan. Jemaat tidak hanya berkumpul untuk berdoa, tetapi juga untuk bersukacita bersama. Acara unduh-unduh menjadi wujud nyata dari kesukacitaan ini. Barang-barang, makanan, bahkan uang, semua dipersembahkan dengan sukacita kepada Tuhan.
Para pemuda GKJW Tunglur turut serta dalam pelayanan ini dengan berperan sebagai petugas pelelang. Mereka tidak hanya menjalankan tugas mereka dengan penuh semangat, tetapi juga dengan sukacita yang meleburkan hati.
Namun, apa makna dari semua ini ? Mengapa unduh-unduh begitu penting ? Sebagian mungkin berpikir bahwa ini hanya sekadar tradisi. Namun, bagi kami, unduh-unduh adalah lebih dari sekadar itu. Ini adalah sebuah persembahan hidup kepada Tuhan. Setiap barang yang kami berikan, setiap makanan yang kami sajikan, bahkan setiap uang yang kami sumbangkan, semuanya adalah ungkapan cinta dan penghargaan kepada Sang Pencipta. Meskipun tak sebanding dengan karunia yang Dia berikan, kami memahami bahwa Tuhan melihat hati.
Maka, mari kita maknai persembahan ini sebagai wujud nyata dari kasih dan kesetiaan kita kepada Tuhan. Mari kita hidup dengan semangat dan sukacita, karena setiap persembahan yang kita berikan adalah sebuah persembahan hidup yang berarti bagi-Nya. Selamat hari Minggu, Selamat mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan. Tuhan Memberkati kita semua.
Berikut Foto Ibadah & Kegiatan Unduh-Unduh.
Foto oleh : Ank. Tristan Lyon Yehuda
COMMENTS