Mungkin pertanyaan itu yang dimunculkan kebanyakan orang, ketika melihat persekutuan pemuda di GKJW jemaat Tunglur hari ini, Sabtu 4 November 2017. Apalagi, sekarang ini kan masih hangat-hangat semangatnya pekan pemuda. Kok gerejanya sepi? Kok pemudanya nggak bikin acara yang meriah seperti di jemaat-jemaat lainnya?
Sambil nunggu sambil ngobrol sambil 'eh kefoto' .. |
Tapi justru dengan demikian, kami diajar untuk tidak mengejar angka. Tidak mengejar gebyar.
Kami belajar setia pada hal-hal yang biasa dan kecil.
Budhe Karni sebagai liturgos persekutuan pemuda malam ini |
GKJW jemaat Tunglur ini terdiri setidaknya dari 2 keluarga besar. Sudah bisa dibayangkan jika salah satu keluarga memiliki acara keluarga di luar kota, maka sudah nampak siapa dan berapa orang yang akan ijin. Demikianlah yang terjadi malam ini. Sedari minggu lalu, beberapa pemuda-pemudi telah ijin karena pada hari ini, mengikuti acara keluarga di luar kota.
Tapi, hal demikian tidak menyurutkan semangat dan sukacita para pemuda yang ada di rumah untuk tetap bersekutu. Persekutuan malam ini, walau hanya dihadiri 5 orang, tetap terasa hangat dan renyah. (kayak ayam goreng yang di iklan-iklan ya?)
Bu Karni memimpin jalannya ibadah sebagai liturgos dan Pdt. Devina menyampaikan renungan singkat. Renungan pada malam hari ini didahului dengan games, sehingga walaupun yang datang hanya lima, semarak dan sukacitanya tidak kalah dengan yang datang dua lima, atau lima lima, atau tujuh lima. :)
Inti renungan kali ini adalah mengingatkan pemuda untuk tidak bosan-bosan membangun relasi dan komunikasi di dalam persekutuan. Persekutuan dalam gereja ini adalah sebuah wadah yang sudah dianugerahkan Tuhan untuk mengkomunikasikan masing-masing keinginan, harapan, serta kemampuan para pemuda yang berbeda-beda, sehingga dapat berjalan bersama-sama dalam satu tujuan, sebagai perwujudan kasih Tuhan di tengah dunia.
Setelah bu Karni memimpin menyanyi, dilanjutkan dengan doa syafaat yang dipimpin oleh Desi. Setelah itu, persekutuan pemuda ini ditutup oleh doa berkat yang disampaikan Pdt. Devina.
oh salah! ditutup dengan foto-foto lebih tepatnya! :p |
COMMENTS