BACAAN
Mikha 7 : 1 – 6
Keadaan yang dilihat oleh Nabi Mikha adalah kebobrokan yang
luar biasa dalam masyarakat, sehingga tidak ada orang yang dapat dipercaya.
Berada dalam lingkungan keluargapun, keamanan tidak terjamin. Satu-satunya
pengharapan adalah menantikan pertolongan Tuhan.
Nabi
Mikha menggambarkan bahwa keadaannya seperti orang yang sedang menggumpulkan
hasil panen saat terjadi gagal panen. Kekecewaan yang dirasakan oleh Nabi
Mikha nampaknya sudah sampai ke tingkat depresi;
depresi adalah gangguan kejiwaan yang disebabkan oleh perasaan tertekan yang
terus-menerus dan ditandai oleh muka yang muram dan kehilangan semangat juang.
Bayangkan situasi yang dihadapi oleh Nabi Mikha, orang yang saleh dan jujur sudah tidak bias ditemukan, yang
ada hanyalah penjahat. Para pejabat dan juga hakim bisa di suap sehingga mereka
bisa membuat keputusan seenaknya dengan memutarbalikan hukum. Orang yang paling
baik pun adalah orang yang berbahaya. Tidak ada teman (bahkan keluarga) yang
dapat dipercayai. Anak dan menantupun bersikap kurang ajar. Tidak mengherankan
bila berada dalam “kegelapan” semacam itu membuat Nabi Mikha merasa depresi.
Syukur bahwa keadaan depresi itu tidak membuat Nabi Mikha kehilangan Iman. Dia
tidak mau tenggelam dalam perasaan depresinya, melainkan ia mengharapkan
pertolongan Tuhan.
Suasana
seperti apa yang sedang Saudara hadapi ? Bandingkan situasi Saudara dengan
situasi yang dihadapi Nabi Mikha dan Saudara akan menyadari bahwa Saudara masih
bisa memiliki pengharapan bila bersedia untuk berharap kepada pertolongan
Tuhan.
COMMENTS