Tahun 2017 ini GKJW Tunglur mengembangkan program PEW, Pemberdayaan Ekonomi Warga dengan diarahkan pada peternakan dan dukungan modal usaha rintisan. Salah satu penerima dukungan dana PEW untuk tahun 2017 adalah Bp. Setyo Wahono, beliau menggunakan dukungan dana tersebut untuk beternak lele.
Bp. Setyo Wahono mendapatkan dana pinjaman lunak dari Jemaat sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) tanpa bunga dengan batas pengembalian selama 2 tahun. Waktu dua tahun dipilih supaya tidak membebani warga. Dan untuk sementara ini dana yang diputar adalah dari dana abadi jemaat.
Bp. Setyo Wahono bekerja sama dengan Bp. Sudarto, merbot GKJW Jemaat Tunglur, dalam beternak lele ini. Kebetulan Bp. Sudarto mempunya kolam lele beberapa buah tetapi untuk sementara tidak diisi. Keduanya merasa bersyukur dengan adanya program PEW ini karena program ini bisa mewujudkan harapan mereka untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, walaupun tentu dalam tahap memilai ini risiko dan tantangannya cukup besar. Tetapi ini dianggap sebagai langkah tepat gereja melihat kondisi masyarakat sekitar, dimulai dari memperbaiki perekonomian warga yang membutuhkan. Harapannya lele yang diternak bisa setidaknya panen 4 sampai enam kali dalam dua tahun tersebut sehingga selain untuk pengembalian dana, hasil dari peternakan lele tersebut juga bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Disadari bahwa syallom yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi damai sejahtera mengandung dua pengertian. Damai yang adalah kondisi batin, dan Sejahtera yang adalah kondisi lahir ketika seseorang bisa mengucap syukur karena kebutuhan hidupnya tercukupi. Maka gereja sebagai perpanjangan tangan karya Tuhan di dunia ini perlu mengupayakan keduanya bisa berjalan berjalan bersama-sama. Kebutuhan batin bisa terpenuhi, kebutuhan lahir pun diupayakan supaya mimpi GKJW 'Mandiri dan Menjadi Berkat' bisa terwujud. Untuk itulah maka program PEW adalah program yang terus diupayakan dilakukan di GKJW Jemaat Tunglur.
Program PEW di GKJW jemaat Tunglur dilakukan oleh Pokja PEW. Pokja PEW setiap dua bulan sekali mengadakan pertemuan dengan para penerima dan calon penerima program PEW. Pertemuan tersebut adalah upaya untuk memonitor dan mengevaluasi secara berkala program PEW yang dilakukan dan untuk melihat kebutuhan-kebutuhan yang muncul di tengah jalan. Ketua Pokja PEW, Bp. Suhartono, juga rutin berkeliling dan berkomunikasi dalam berbagi kesempatan dengan para warga penerima dukungan bantuan PEW, memastikan bahwa dana digunakan dengan baik dan menjadi penghubung kepada PHMJ (Pelayan Harian Majelis Jemaat) terkait proses usaha yang dilakukan dan jika penerima dukungan dana PEW mengalami masalah dalam usaha mereka. Banyak program PEW di GKJW mengalami kelemahan di sisi monitoring dan evaluasi, harapannya pertemuan rutin dan pemantauan berkala dari Pokja PEW bisa meminimalisasi kekurangan-kekurangan yang selama ini terjadi dalam program PEW.
Bp. Setyo Wahono mendapatkan dana pinjaman lunak dari Jemaat sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) tanpa bunga dengan batas pengembalian selama 2 tahun. Waktu dua tahun dipilih supaya tidak membebani warga. Dan untuk sementara ini dana yang diputar adalah dari dana abadi jemaat.
Bp. Setyo Wahono bekerja sama dengan Bp. Sudarto, merbot GKJW Jemaat Tunglur, dalam beternak lele ini. Kebetulan Bp. Sudarto mempunya kolam lele beberapa buah tetapi untuk sementara tidak diisi. Keduanya merasa bersyukur dengan adanya program PEW ini karena program ini bisa mewujudkan harapan mereka untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, walaupun tentu dalam tahap memilai ini risiko dan tantangannya cukup besar. Tetapi ini dianggap sebagai langkah tepat gereja melihat kondisi masyarakat sekitar, dimulai dari memperbaiki perekonomian warga yang membutuhkan. Harapannya lele yang diternak bisa setidaknya panen 4 sampai enam kali dalam dua tahun tersebut sehingga selain untuk pengembalian dana, hasil dari peternakan lele tersebut juga bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Disadari bahwa syallom yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi damai sejahtera mengandung dua pengertian. Damai yang adalah kondisi batin, dan Sejahtera yang adalah kondisi lahir ketika seseorang bisa mengucap syukur karena kebutuhan hidupnya tercukupi. Maka gereja sebagai perpanjangan tangan karya Tuhan di dunia ini perlu mengupayakan keduanya bisa berjalan berjalan bersama-sama. Kebutuhan batin bisa terpenuhi, kebutuhan lahir pun diupayakan supaya mimpi GKJW 'Mandiri dan Menjadi Berkat' bisa terwujud. Untuk itulah maka program PEW adalah program yang terus diupayakan dilakukan di GKJW Jemaat Tunglur.
Program PEW di GKJW jemaat Tunglur dilakukan oleh Pokja PEW. Pokja PEW setiap dua bulan sekali mengadakan pertemuan dengan para penerima dan calon penerima program PEW. Pertemuan tersebut adalah upaya untuk memonitor dan mengevaluasi secara berkala program PEW yang dilakukan dan untuk melihat kebutuhan-kebutuhan yang muncul di tengah jalan. Ketua Pokja PEW, Bp. Suhartono, juga rutin berkeliling dan berkomunikasi dalam berbagi kesempatan dengan para warga penerima dukungan bantuan PEW, memastikan bahwa dana digunakan dengan baik dan menjadi penghubung kepada PHMJ (Pelayan Harian Majelis Jemaat) terkait proses usaha yang dilakukan dan jika penerima dukungan dana PEW mengalami masalah dalam usaha mereka. Banyak program PEW di GKJW mengalami kelemahan di sisi monitoring dan evaluasi, harapannya pertemuan rutin dan pemantauan berkala dari Pokja PEW bisa meminimalisasi kekurangan-kekurangan yang selama ini terjadi dalam program PEW.
COMMENTS