Hari Rabu, 29 Maret 2017, tanaman sengon GKJW Jemaat Tunglur ditebang setelah berusia 5 tahun. Tanaman ini merupakan bantuan dari GKJW Jemaat Ngagel. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk mutasi Pdt. Gideon, dana awal pembangunan pagar gereja dan memasang papan nama gereja yang sudah direncanakan sejak tahun 2013. Namun bukan hanya itu, dar penebangan sengon tersebut, ranting dan daun-daunnya yang tidak ikut dibawa oleh penebang menjadi berkat bagi warga sekitar.
Jemaat Tunglur adalah jemaat pedesaan. Walaupun warga jemaat dan masyarakat sekitar sudah menggunakan LPG, tetapi kayu bakar masih menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat dalam memasak. Dan untuk warga yang beternak, daun sengon tersebut menjadi berkat tersendiri karena bisa digunakan untuk pakan ternak.
Pada masa-masa ini dirasakan bahwa kondisi jemaat dalam kondisi optimal rasional, pendanaan Jemaat dari persembahan luar biasa. Namun mengingat jemaat Tunglur adalah jemaat terkecil di seluruh GKJW raya, kebutuhan kehidupan yang terus meningkat membuat jemaat harus mengarur pendanaan gereja dengan visi yang jelas dan benar-benar terukur. Karena itu bagi pembangunan, dana dari penjualan sengon ini walaupun tidak besar tetapi bisa mendukung pendanaan gereja khususnya di luar PKT jemaat.
Diharapkan pada masa mendatang, pengelolaan tanah akan dikerjakan dengan lebih baik lagi sehingga semakin memantapkan semangat 'Mandiri dan Menjadi Berkat' yang menjadi tema dalam Program Pembangunan Jangka Panjang GKJW. Tahun-tahun ini selain berusaha untuk terus mendukung pengembangan iman, GKJW Tunglur juga berjuang untuk membuat kehidupan warga jemaat menjadi lebih baik. Program PEW dan kemitraan dengan pihak luar menjadi salah satu fokus pelayanan jemaat pada saat ini.
Untuk penebangan sengon ini, beruntung yang membeli adalah warga GKJW Jemaat Sidorejo, sehingga setelah ini sang pembeli juga akan memberikan bibit 500 buah untuk ditanam menggantikan tanaman yang telah ditebang.
Jemaat Tunglur adalah jemaat pedesaan. Walaupun warga jemaat dan masyarakat sekitar sudah menggunakan LPG, tetapi kayu bakar masih menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat dalam memasak. Dan untuk warga yang beternak, daun sengon tersebut menjadi berkat tersendiri karena bisa digunakan untuk pakan ternak.
Pada masa-masa ini dirasakan bahwa kondisi jemaat dalam kondisi optimal rasional, pendanaan Jemaat dari persembahan luar biasa. Namun mengingat jemaat Tunglur adalah jemaat terkecil di seluruh GKJW raya, kebutuhan kehidupan yang terus meningkat membuat jemaat harus mengarur pendanaan gereja dengan visi yang jelas dan benar-benar terukur. Karena itu bagi pembangunan, dana dari penjualan sengon ini walaupun tidak besar tetapi bisa mendukung pendanaan gereja khususnya di luar PKT jemaat.
Diharapkan pada masa mendatang, pengelolaan tanah akan dikerjakan dengan lebih baik lagi sehingga semakin memantapkan semangat 'Mandiri dan Menjadi Berkat' yang menjadi tema dalam Program Pembangunan Jangka Panjang GKJW. Tahun-tahun ini selain berusaha untuk terus mendukung pengembangan iman, GKJW Tunglur juga berjuang untuk membuat kehidupan warga jemaat menjadi lebih baik. Program PEW dan kemitraan dengan pihak luar menjadi salah satu fokus pelayanan jemaat pada saat ini.
Untuk penebangan sengon ini, beruntung yang membeli adalah warga GKJW Jemaat Sidorejo, sehingga setelah ini sang pembeli juga akan memberikan bibit 500 buah untuk ditanam menggantikan tanaman yang telah ditebang.
COMMENTS