Masing-masing warga menerima bantuan pinjaman sebesar Rp 2.000.000,- dengan pelaporan berkala kepada Pokja PEW Jemaat. Penandatanganan ini memang lebih kemudian daripada pencairan dana yang telah dilaksanakan minggu sebelumnya, karena upaya diakonia transformatif ini jujur diakui masih hal yang baru di Jemaat Tunglur. Namun adanya Pokja PEW yang bertugas memonitor kegiatan warga menjadikan kegiatan ini terjamin. Dalam setiap pengantarnya Pdt. Gideon selalu menekankan bahwa program PEW ini berpusat pada kepercayaan satu dengan yang lain, uang selalu bisa dicari, tapi kepercayaan satu sama lain itu yang jika sudah mulai hilang akan lebih panjang jalan memperbaikinya kembali. Maka tanggung jawab menjadi hal penting lainnya yang harus terus dihidupi.
Sejauh ini keempat penerima tersebut telah menggunakan keuangan yang mereka terima sebelumnya sesuai kebutuhan PEW masing-masing. Ibu Dyah Supeni sudah menggunakan dananya untuk membuat kandang dan membeli kelinci. Ibu Suminah dan Bp. Sismiadi sudah menggunakannya untuk membeli kambing, bahkan kekurangannya sudah mereka tambah dari dana pribadi. Sedangkan Bp. Setyo Wahono menggunakan dana tersebut untuk operasional ternak lelenya. Bp. Suhartono sebagai ketua Pokja PEW merasa bertanggung jawab supaya jangan sampai dana tersebut digunakan untuk kebutuhan yang lain. Beliau rajin mengecek anggota masing-masing, dan terus meminta kuitansi dari penggunaan dana kepada masing-masing pihak.
"Saya merasa tenang karena tahu bahwa sejauh ini dana digunakan sesuai dengan kebutuhannya, dan ternyata Pokja PEW melakukan tugas mereka dengan sungguh-sungguh" ujar Pdt. Gideon. "Selama ini GKJW memiliki kekuatan dalam sistem programatisnya, namun memang terbatas dalam monitoring dan evaluasi, karena kami kecil, maka itu lebih mudah dilakukan. Maka kami ingin melakukan monitoring dan evaluasi itu dengan sungguh-sungguh." Disadari bahwa banyak program PEW di GKJW maupun di tempat lain mengalami kendala bahkan kegagalan karena lemahnya sistem monitoring dan evaluasi, hal itu juga pernah terjadi pada masa lalu di GKJW Tunglur. Kali ini Pokja PEW rajin mengadakan pemantauan ke kandang-kandang warga, termasuk setiap 2 bulan sekali ada pertemuan anggota Pokja PEW dengan masing-masing pihak yang terlibat.
"Perjalanan ini masih panjang, semoga tidak sekadar semangat di awal, dan setelah bertemu kendala di tengah jalan akhirnya pupus. Tidak usah terlalu ngoyo tapi lakukan dengan serius." Ujar beliau menutup pertemuan tersebut. Dari laporan Bp. Suhartono, ada warga-warga yang juga sebenarnya berharap bisa mendapatkan bantuan pinjaman, tetapi sementara ini karena diambil dari dana abadi dan dana sosial, maka sementara ke depan belum bisa ditambah. "Semoga saja dukungan dari proposal-proposal bisa lolos, dan kami di Pokja akan melakukan ini dengan tenanan," tutup beliau.
COMMENTS