Hari Selasa, 28 Maret 2017, Majelis Jemaat mengadakan kunjungan ke keluarga Bp. Rossy Alindra. Kunjungan ini merupakan kunjungan rutin setiap Selasa dan Jumat. Dalam kunjungan ini keluarga Bp. Alin menceritakan tentang perjuangan hidup mereka. Salah satu yang mereka percayai adalah bahwa Tuhan akan selalu menjaga umatnya dan mengganti yang hilang.
Bp. Alin dan Ibu Leni pernah memiliki anak pertama, namun karena sang anak mengalami keracunan air ketuban di dalam kandngan maka Bu Leni harus dioperasi cesar. Dokter mengatakan bahwa sekalipun pada waktu itu sang anak bisa hidup namun mungkin akan mengalami gangguan mental, bahkan bisa jadi sindrom down. Namun Tuhan menggantikannya dengan dua buah hati yang mereka kasihi dengan luar biasa, Zefanya dan Tristan. Bu Leni menceritakan bahwa hari ini operasi cesar dilakukan dengan alasan yang berbeda dari dulu. Jika dulu operasi cesar hanya dilakukan untuk menyelamatkan ibu atau anaknya karena kondisi kritis, tetapi hari ini, operasi menjadi lebih mudah, jika keluarga menginginkan operasi maka hal tersebut bisa dilakukan. Dan yang lucu adalah jika anak pertamanya dulu kena biaya 3,5 juta untuk operasi, ternyata untuk anak keduanya Tristan hanya menghabiskan biaya Rp 3.500,- saja untuk membeli ember ari-ari. Tuhan mengambil, Tuhan mengganti.
Oleh karenanya keluarga menekankan bagaimana menjadi penting untuk setia kepada Tuhan. Dalam mengenakannya kepada sesama hal tersebut nampak dalam empati. Kemampuan merasakan apa yang orang lain rasakan seperti yang dirasakan dirinya sendiri. Beberapa bulan yang lalu Bp. Alindra menemukan sebuah dompet yang di dalamnya terdapat berbagai macam isi, mulai dari surat-surat dan uang yang cukup banyak. Tentu hal tersebut menggoda, mengingat tanggungan keluarga Bp. Alin juga tidak sedikit. Bu Leni mengingat pengalaman pada waktu itu, mengenakan itu jika mereka sendiri yang mengalaminya, maka dompet itu dikembalikan beserta seluruh isinya. Tidak disangka sang pemilik dompet memberikan sejumlah uang yang bisa digunakan dan jumlahnya persis pas untuk membelikan anaknya sepatu roda yang sudah lama diinginkan. Tuhan memberikan segala sesuatu tepat takaran dan tepat pada waktunya. Dan kunjungan pun ditutup dengan bersama makan nasi goreng telur dengan kecambah yang lezat.
Bp. Alin dan Ibu Leni pernah memiliki anak pertama, namun karena sang anak mengalami keracunan air ketuban di dalam kandngan maka Bu Leni harus dioperasi cesar. Dokter mengatakan bahwa sekalipun pada waktu itu sang anak bisa hidup namun mungkin akan mengalami gangguan mental, bahkan bisa jadi sindrom down. Namun Tuhan menggantikannya dengan dua buah hati yang mereka kasihi dengan luar biasa, Zefanya dan Tristan. Bu Leni menceritakan bahwa hari ini operasi cesar dilakukan dengan alasan yang berbeda dari dulu. Jika dulu operasi cesar hanya dilakukan untuk menyelamatkan ibu atau anaknya karena kondisi kritis, tetapi hari ini, operasi menjadi lebih mudah, jika keluarga menginginkan operasi maka hal tersebut bisa dilakukan. Dan yang lucu adalah jika anak pertamanya dulu kena biaya 3,5 juta untuk operasi, ternyata untuk anak keduanya Tristan hanya menghabiskan biaya Rp 3.500,- saja untuk membeli ember ari-ari. Tuhan mengambil, Tuhan mengganti.
Oleh karenanya keluarga menekankan bagaimana menjadi penting untuk setia kepada Tuhan. Dalam mengenakannya kepada sesama hal tersebut nampak dalam empati. Kemampuan merasakan apa yang orang lain rasakan seperti yang dirasakan dirinya sendiri. Beberapa bulan yang lalu Bp. Alindra menemukan sebuah dompet yang di dalamnya terdapat berbagai macam isi, mulai dari surat-surat dan uang yang cukup banyak. Tentu hal tersebut menggoda, mengingat tanggungan keluarga Bp. Alin juga tidak sedikit. Bu Leni mengingat pengalaman pada waktu itu, mengenakan itu jika mereka sendiri yang mengalaminya, maka dompet itu dikembalikan beserta seluruh isinya. Tidak disangka sang pemilik dompet memberikan sejumlah uang yang bisa digunakan dan jumlahnya persis pas untuk membelikan anaknya sepatu roda yang sudah lama diinginkan. Tuhan memberikan segala sesuatu tepat takaran dan tepat pada waktunya. Dan kunjungan pun ditutup dengan bersama makan nasi goreng telur dengan kecambah yang lezat.
COMMENTS