BACAAN
Imamat 6:1-7
Biasanya sebuah kesalahan akan menuntun pada kesalahan yang lain. Sehingga kesalahan kemudian menjadi bertumpuk-tumpuk. Seperti seorang yang menggunakan uang yang seharusnya bukan haknya. Entah karena kepepet, atau karena memang ada kebutuhan yang pada waktu itu begitu mendesak. Ketika ditanya apakah dia menggunakan uang itu, kadang dia mengelak. Tidak jarang kemudian ada yang malah menjadi marah dan memusuhi orang yang menanyakan hal tersebut. Dosa satu akhirnya ditumpuki dosa yang lain, maka semakin sulitlah mengurai dosa itu.
Atau kita meminjam barang, karena lama akhirnya berpikir bahwa yang punya mungkin sudah lupa. Atau kita sendiri lupa. Hingga yang seharusnya bukan milik kita kita gunakan dengan enak saja.
Yang lebih luas misalnya, dalam harta milik kita ada sebagian di dalamnya yang sebenarnya adalah bagian untuk diberikan kepada mereka yang lebih membutuhkan. Kita menyebutnya untuk amal atau untuk pisungsung. Tapi karena kita merasa bahwa hidup kita selalu kurang, maka yang sebenarnya untuk amal dan pisungsung itu akhirnya dimakan sendiri. Karena ini menjadi kebiasaan, maka hal tersebut dianggap biasa. Menganggap bahwa berkat kita semata-mata untuk kita nikmati sendiri.
Bacaan kita mengingatkan kita bahwa jika kita pernah atau sekarang sedang melakukan itu, maka tidak ada jalan lain selain mengakui kesalahan dan bertobat. Cara bertobat yang paling tepat atas apa yang kita ambil padahal bukan hak kita adalah mengembalikannya. Dan menurut kebiasaan Israel, bukan hanya dikembalikan, tetapi diberikan lebih, sebagai wujud kesungguhan kita atas pengakuan bersalah kita.
Dulu pernah salah? Ya sudah, kita tidak mungkin bisa mengubah yang sudah lewat, yang bisa kita lakukan adalah jangan diulangi lagi dan lakukan yang terbaik untuk menebus yang dulu pernah dilakukan. Pertobatan itu nilainya lebih besar dan mulia daripada kesalahan masa lalu kita.
DOA
Mohon didoakan anggota keluarga supaya ingat beramal dan pisungsung kepada Tuhan, bukan dari sisa, tetapi dari yang terbaik.
Mohon pada hari ini juga didoakan keluarga Ibu Sukarni.
Selengkapnya tentang kegiatan 15 Menitan bisa dibaca 👉 di sini.
Untuk mengunduh BUKU KECIL, Panduan 15 menit setiap minggunya silakan klik 👉 di sini.
COMMENTS