Lebih ke rasan-rasan, mereka merasa bahwa jemaat mereka memiliki masalah yang sama, krisis generasi pemuda.
Perbincangan ini muncul dari berbagai cerita kepemudaan dari masing-masing jemaat, yang tentunya memiliki masalah yang sama.
Mengapa hanya 4 jemaat? Bukan berarti kami tidak melihat jemaat-jemaat lain, namun kami merasa bahwa kami memiliki masalah yang sama.
Melihat dari berbagai kegiatan kepemudaan di jemaat lain yang sukses, kami mulai merenungkannya, mengapa kami tidak bisa melakukannya? Ya, manusianya tidak ada.
Tunglur, sempat mempunyai produk unggulan pemuda, SusuMu, yang juga sempat mampir dan ngasak ke gereja tetangga, namun pada akhirnya selesai, mengapa? Kembali, manusianya tidak ada.
Melihat dari masalah yang ada, Edvin, Ardian, Abed dan Agnes membincangkan apa yang bisa dilakukan untuk nggugah pemuda yang lain dalam berkegiatan.
Seperti biasa, pertemuan pertama belum bicara panjang tentang kegiatan kedepan, namun bukan tidak mungkin mereka akan berkolaborasi untuk melakukan sebuah kegiatan yang bertajuk "Bangunlah, pewaris!"
Selamat berjuang, membangunkan kembali kegiatan kalian yang sedang tertidur, sejenak...
COMMENTS