Kegiatan dimulai pukul 6 sore yang dibuka oleh ketua tanggul bencana, kemudian dilanjutkan doa pembukaan oleh KPPD, Pak Pantyo.
Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari PHMD, Pdt. Sarwindra. Sedang yang menjadi narasumber adalah Mas Anom Suryandharu dan Mas Daniel Stefanus dari Malang.
Pelatihan tanggul bencana ini dihadiri oleh 8 jemaat yang masing-masing mengirimkan dua orang utusan: Jemaat Tunglur, Pare, Sambirejo, Jatiwringin, Padangan, Kertosono, Nganjuk, dan Aditoya.
GKJW Jemaat Tunglur mengirim Pak Joko dan Pak Alindra sebagai utusan jemaat.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, para utusan jemaat diberikan pembekalan tentang pengalaman, tugas sebagai relawan bencana, dan garis besar tentang bencana.
Berikut syarat-syarat menjadi relawan yang dipaparkn oleh Mas Anom:
- Relawan perlu mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi bencana;
- Relawan harus siap siaga dalam menghadapi bencana;
- Relawan harus bisa mengantisipasi kerentanan bencana;
- Mempunyai niat kerelawanan: motivasi dan mental;
- Pengetahuan tentang P3K;
- Mempunyai kepedulian dan keterampilan; dan
- Komitmen/totalitas.
Perencanaan tindak lanjut kegiatan:
- Menyangkut keorganisasian
Harus jelas dan dapat dilakukan ditingkat jemaat atau bahkan MD.
- Melakukan Sosialisasi
Membentuk tim relawan minimal 5 orang/jemaat.
- Membuat Program
Sosialisasi yang terutama adalah mengikutsertakan tim relawan. Dan melakukan identifikasi awal pada lokasi rawan bencana.
COMMENTS