Sabtu, 17 Juni 2017, pemuda GKJW Jemaat Tunglur melakukan ibadah pemuda, namun ibadah sedikit berbeda dari biasanya. Ibadah pemuda kali ini dihadiri oleh Vik. Stefi dari Padangan dan satu temannya, Mas Joshua, yang adalah pemuda Padangan.
Malam itu Kafe Door seharusnya buka selesai ibadah pemuda, namun tidak demikian. Pukul setengah 7, tiba-tiba Kafe Door yang sebenarnya tutup kedatangan tamu, Vik. Stefi dan Mas Joshua.
Karena menghargai kedangannya tersebut, maka Mas Edvin dan Mas Nanda tetap melayani mereka, dan yang dipesan ternyata bermacam-macam: 1 roti bakar coklat, 2 nasi goreng seafood, dan 2 light citrus, yang membutuhkan waktu cukup lama untuk membuatnya karena hanya 2 orang pelayan.
Menyadari bahwa pukul 7 ada ibadah pemuda, maka Bu Karni yang adalah ketua KPPM Tunglur juga ikut dikerahkan untuk membantu memasak.
Pukul 7 lebih, semua pesanan baru beres. Setelah Vik. Stefi dan Mas Joshua mengetahui bahwa sebenarnya ada ibadat pemuda, makanan segera dihabiskan, entah mereka menikmati atau tidak, kurang dari 10 menit semua habis. Dan langsung menuju rumah Mbak Fanya, yang menjadi tuan rumah ibadah.
"Semuanya adalah Kasih Karunia" menjadi judul renungan yang dibawakan Bpk. Yudi sebagai pelayan firman.
Setelah ibadah selesai, Vik. Stefi dan Mas Joshua memperkenalkan diri kepada para pemuda Tunglur yang hadir dalam ibadah. Mereka juga menyampaikan permintaan maaf karena tidak mengetahui bahwa Kafe Door sedang tutup dan ada ibadah pemuda, untuk itu mereka menyempatkan diri untuk mengikuti ibadah.
Selesai berbincang dirumah Mbak Fanya, Kafe Door kembali menjadi tempat tujuan mereka, sekedar hanya mencari wifi dan cerita ngalor ngidul, hingga waktu menjukkan pukul 10 mereka berpamitan dengan pemuda Tunglur yang juga berada di Kafe Door. (edv)
Malam itu Kafe Door seharusnya buka selesai ibadah pemuda, namun tidak demikian. Pukul setengah 7, tiba-tiba Kafe Door yang sebenarnya tutup kedatangan tamu, Vik. Stefi dan Mas Joshua.
Karena menghargai kedangannya tersebut, maka Mas Edvin dan Mas Nanda tetap melayani mereka, dan yang dipesan ternyata bermacam-macam: 1 roti bakar coklat, 2 nasi goreng seafood, dan 2 light citrus, yang membutuhkan waktu cukup lama untuk membuatnya karena hanya 2 orang pelayan.
Menyadari bahwa pukul 7 ada ibadah pemuda, maka Bu Karni yang adalah ketua KPPM Tunglur juga ikut dikerahkan untuk membantu memasak.
Pukul 7 lebih, semua pesanan baru beres. Setelah Vik. Stefi dan Mas Joshua mengetahui bahwa sebenarnya ada ibadat pemuda, makanan segera dihabiskan, entah mereka menikmati atau tidak, kurang dari 10 menit semua habis. Dan langsung menuju rumah Mbak Fanya, yang menjadi tuan rumah ibadah.
"Semuanya adalah Kasih Karunia" menjadi judul renungan yang dibawakan Bpk. Yudi sebagai pelayan firman.
Setelah ibadah selesai, Vik. Stefi dan Mas Joshua memperkenalkan diri kepada para pemuda Tunglur yang hadir dalam ibadah. Mereka juga menyampaikan permintaan maaf karena tidak mengetahui bahwa Kafe Door sedang tutup dan ada ibadah pemuda, untuk itu mereka menyempatkan diri untuk mengikuti ibadah.
Selesai berbincang dirumah Mbak Fanya, Kafe Door kembali menjadi tempat tujuan mereka, sekedar hanya mencari wifi dan cerita ngalor ngidul, hingga waktu menjukkan pukul 10 mereka berpamitan dengan pemuda Tunglur yang juga berada di Kafe Door. (edv)
COMMENTS