Minggu, 19 Februari 2019, MD Kediri Utara 2 mengadakan pembukaan PTWG (Pendidikan Teologi Warga Gereja) tahun 2017 di GKJW Jemaat Aditoya. Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan jemaat-jemaat se-MD Kediri Utara 2. Ada dua jemaat yang tercatat belum mengirimkan utusannya, Jemaat Bojonegoro dan Padangan. GKJW Jemaat Tunglur diwakili oleh Diaken Latifatul Isyaroh dan Diaken Mujiatmi Astutik.
Kegiatan tersebut, dibuka oleh Pdt. Gideon Hendro Buono sebagai perwakilan dari PHMD Kediri Utara 2. Dalam pembukaannya beliau menyatakan bahwa kekayaan terbesar GKJW bukanlah tanah atau aset material lainnya. Tetapi warga jemaat. Warga yang belajar teologi adalah kekuatan utama GKJW, sejak awal GKJW tumbuh bukan dari pada pendeta, tetapi selalu dimulai dari warga, karena itu GKJW disebut 'gereja gerakan warga'. Cikl bakal GKJW Coolen dan Emde adalah warga jemaat Gereja Protestan Surabaya, gereja untuk orang Eropa di Surabaya pada tahun 1800an. Mereka tergabung dalam Kelompok Orang Saleh Surabaya (kadang disebut 10 Orang Saleh Surabaya), kelompok warga jemaat yang memiliki perhatian pada kehidupan iman dan gerejawi. PTWG sendiri awalnya adalah gerakan yang lahir dari semangat warga di GKJW Jemaat Surabaya kelompok 4 (sekarang GKJW Ngagel). Mereka mengadakan Sekolah Alkitab Malam, dan rutin bertemu berkala. Dari kegiatan tersebut lantas diadopsi oleh seluruh GKJW menjadi kegiatan PTWG yang diadakan di seluruh GKJW.
MD Kediri Utara 2 (setelah terpisah dari MD Kediri Utara 1) telah mengadakan sekali kegiatan PTWG, yaitu tahun 2014-2015 dengan tema yang menyeluruh, mulai dari belajar Alkitab, Etika, Pastoral, pelayanan Gerejawi, sejarah, dll. Seperti materi sekolah teologi pada umumnya. Pertemuan tersebut berjala selama dua tahun, dengan intensitan sekali setiap bulan. Tetapi untuk PTWG tahun 2017 ini PTWG hanya dikhususkan pada tiga tema: Isu-isu Global, CPE (Clinical Pastoral Education), dan Islamologi. Masing-masing tema akan dibicarakan selama 3 kali pertemuan.
Pemilihan tiga tema tersebut didasari pada kesadaran bahwa PTWG sebelumnya. Walaupun PTWG I berjalan baik dan dianggap memperkaya pemahaman telogi warga MD Kediri Utara 2 hingga membuat jemaat-jemaat mengusulkan PTWG terus dilanjutkan, tetapi dengan banyaknya tema dan intensitas pertemuan yang hanya sekali sebulan, maka tema-tema tersebut tidak mungkin dapat diikuti secara mendalam. Mahasiswa teologi harus menempuh pendidikan serupa selama paling pendek empat tahun. Maka untuk PTWG II ini, MD Kediri Utara 2 membatasi pada tiga tema saja supaya bisa lebih mendalam.
 |
| Bp. Dwi Agus Susilo, sekretaris KPTD MD Kediri Utara 2 |
Tema-tema tersebut dipilih dari kebutuhan yang dianggap paling penting dalam kehidupan bergereja saat ini. GKJW dan gereja pada umumnya, bahkan masyarakat, menghadapi masalah-masalah krusial yang berkembang bersama dengan konteks kehidupan masyarakat pada umumnya. Ada masalah-masalah teologi yang dianggap sampai tahap tertentu sudah selesai, seperti masalah haram halal, tetapi ada masalah-masalah lain yang dihadapi gereja, seperti energi, kependudukan, ekologi, dan teknologi komunikasi yang tidak muncul pada zaman Alkitabiah. Perubahan masyarakat ini membutuhkan upaya pendalaman dalam terang Alkitabiah dan Kristiani. Karena itulah isu-isu global dipilih untuk membuka PTWG II kali ini. Sebagai fasilitator tema ini Pdt. Chrysta Andrea, M. Th., dari IPTH Bale Wiyata.
Perubahan masyarakat yang semakin individualis juga membuat hubungan seorang dengan orang yang lain menjadi terbatas. Karena itu CPE sebagai bentuk pastoral paling mendasar dengan pendekatan person to person dipilih menjadi tema kedua. Diharapkan dengan perkembangan masyarakat saat ini, para lulusan PTWG nantinya bisa menjadi pribadi-pribadi yang mendamaikan dan mampu mendekati sesamanya dengan pendekatan personal. Sebagai fasilitator tema ini Pdt. Yuedi Kumariyanto, yang mengambil masternya di bidang pastoral.
Dan sebagai penutup disadari bahwa gereja menjadi entitas yang sangat kecil dalam perubahan masyarakat. Namun gereja bisa menjadi sebuah kawanan kecil yang dapat membawa kasih ke manapun. Dan itu dimulai dengan merangkul saudara-saudara di sekitar. Golek Sedulur adalah semangat GKJW, karena itu Islamologi dipilih menjadi tema ketiga dalam PTWG II ini. Membawa para warga gereja dalam kesadaran hidup berdampingan degan saudara-saudara mayoritas di Indonesia, saudara Muslim. Sehingga semangat persaudaraan di GKJW terus bertumbuh. Sebagai fasilitator tema ini Pdt. DR. Bambang Ruseno, Th. D. seolah tokoh Islamologi GKJW.
PTWG II ini akan berjalan 10 kali pertemuan dengan masing-masing tema akan dibahas selama 3 kali kali pertemuan bergantian di masing-masing jemaat. Kegiatan diadakan dengan intensitas sekali sebulan. Kegiatan akan ditutup dan dievaluasi pada bulan November 2017 di GKJW Jemaat Tunglur, dengan diskusi Gereja Masa Depan, yang akan dipandu oleh Pdt. Gideon Hendro Buono dan KPTD Kediri Utara 2, Pdt. Musa Semual Hurulean (GKJW Pare) dan Bp, Dwi Agus Susilo (GKJW Jatiwringin).
 |
| Peserta PTWG II MD Kediri Utara 2 tahun 2017 bersama Pdt. Chrysta Andrea, fasilitator untuk Isu-isu Global. |
COMMENTS